ZONAUTARA.com – Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Victor Mailangkay, menegaskan pentingnya penguatan hilirisasi industri kelapa sebagai strategi untuk mengoptimalkan potensi ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Pernyataan itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi “Memberdayakan Hilirisasi Industri Kelapa di Sulawesi Utara” yang digelar di Ruang F.J. Tumbelaka, Kantor Gubernur Sulut, Selasa (29/4/2025), yang dihadiri oleh pejabat pemerintah, akademisi, pelaku industri pengolahan kelapa, asosiasi petani, serta eksportir.
Mailangkay mengungkapkan, meskipun kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan Sulawesi Utara dengan luas lahan 264.677 hektar dan melibatkan hampir 200 ribu pekebun, nyatanya produksi kelapa saat ini belum mencukupi kebutuhan industri lokal.
Akibatnya, beberapa pabrik pengolahan masih harus mendatangkan bahan baku dari luar daerah.
“Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Padahal, kontribusi ekspor kelapa dari Sulawesi Utara sangat besar, bahkan mencapai Rp2,55 triliun pada 2024, atau 89,49 persen dari total nilai ekspor daerah,” ujar Mailangkay.
Ia menambahkan, Pemprov Sulut terus berupaya meningkatkan produktivitas melalui program peremajaan tanaman.
Sejak 2021 hingga 2024, pemerintah telah menanam lebih dari 300 ribu bibit kelapa di lahan seluas 3.001 hektar. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menekan laju pengiriman kelapa biji keluar daerah yang memperlemah rantai nilai lokal.

Mailangkay mendorong agar seluruh stakeholder memanfaatkan forum ini sebagai titik tolak sinergi konkret untuk memperkuat industri hilir, memperluas pasar olahan, serta mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.
“Kita tidak bisa terus bergantung pada ekspor bahan baku. Harus ada transformasi menuju industri berbasis nilai tambah di dalam daerah. Ini adalah jalan menuju kemandirian ekonomi dan kesejahteraan petani kelapa kita,” tegasnya.
Melalui penguatan hilirisasi, pemerintah berharap Sulawesi Utara dapat mengembangkan ekosistem industri kelapa yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing global.