ZONAUTARA.com – Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Victor Mailangkay membahas soal bantuan sosial dan sekolah rakyat ketika menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Menteri Sosial dan Wakil Menteri Sosial di Kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (16/09/2025).
Dalam pertemuan tersebut, pemerintah menegaskan komitmen untuk mendukung tiga mandat utama Presiden di bidang kesejahteraan sosial.
Peran strategis Kementerian Sosial diarahkan agar bantuan sosial semakin tepat sasaran, mulai dari basis pensasaran program di hulu hingga pemanfaatan bansos di lapangan.
Sejumlah program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Program Tiga Juta Rumah, Kopdes Merah Putih, serta PKH, Sembako, dan PBI-JK disiapkan untuk memutus rantai kemiskinan.
Di lain sisi, Victor Mailangkay menekankan pentingnya pendekatan terarah, terpadu, dan berkelanjutan melalui perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, serta pemberdayaan masyarakat.
Upaya tersebut diperkuat dengan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTSEN) dan ground check lapangan.
Hasilnya, lebih dari 1,9 juta penerima bantuan yang tidak tepat sasaran berhasil digantikan oleh masyarakat desil terbawah yang benar-benar layak menerima. Efisiensi tersebut diproyeksikan mampu menghemat anggaran hingga Rp127 triliun pada tahun 2025.
Selain itu, Sekolah Rakyat menjadi terobosan penting dalam memuliakan rakyat kecil. Program tersebut hadir dengan tiga kunci utama, yakni menjangkau yang belum terjangkau, memungkinkan yang tidak mungkin, serta memuliakan rakyat kecil melalui sekolah unggulan dan fasilitas pendidikan yang setara.
“Negara harus hadir memuliakan wong cilik. Dengan Sekolah Rakyat, bansos yang tepat, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan yang setara, kita ingin menumbuhkan kepercayaan diri bahwa semua rakyat punya kesempatan yang sama untuk maju,” singkatnya.
Sementara itu, total bansos yang tersalurkan di Sulut mencapai Rp558,455 miliar untuk 160.351 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan rincian sebagai berikut:
1. Sembako sebesar Rp322,347 miliar untuk 135.188 KPM
2. Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp226,856 miliar untuk 78.647 KPM
3. Bansos Yatim Piatu (Yapi) sebesar Rp5,630 miliar untuk 2.171 jiwa
4. Permakanan sebesar Rp3,621 miliar untuk 616 jiwa
5. Penerima Bantuan Iuran Kaminan Kesehatan (PBI-JK) sebesar Rp410,823 miliar untuk 815.126 jiwa (per Januari 2025)
6. Pilar sosial sebesar Rp21,051 miliar untuk 404 pendamping PKH, 908 Taruna Siaga Bencana (Tagana), 149 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), 31 pendamping Reahbilitasi Sosial (Rehsos), 3 Pelopor Perdamaian (Pordam) dan 1.271 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).


