Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia turun drastis pada 2025

Tren penurunan kebakaran hutan ini telah berlangsung selama tiga tahun terakhir.

Editor: Redaktur
Kebakaran lahan di Riau.(Image: Humas BNPB)

ZONAUTARA.com – Indonesia melaporkan penurunan tajam kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang tahun 2025. Data terbaru menunjukkan luas area yang terbakar berhasil ditekan signifikan, sebuah capaian positif dalam upaya pengendalian karhutla di Tanah Air.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengumumkan bahwa total luasan karhutla di Indonesia pada tahun 2025 mencapai 213.984 hektare. Angka ini menandai penurunan drastis sebesar 43,2 persen dibandingkan dengan 376.805 hektare yang terbakar pada tahun 2024. Penurunan ini juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan 1,6 juta hektare pada tahun 2019 dan 2,6 juta hektare pada tahun 2015.

Secara rinci, kebakaran di lahan gambut mencakup 24.212 hektare, sementara kebakaran di lahan mineral mencapai 189.772 hektare. Selain itu, jumlah titik panas (hotspot) yang terdeteksi dari 1 Januari hingga 26 September 2025 tercatat sebanyak 2.248 titik, menurun 23,9 persen dari 2.954 titik pada periode yang sama tahun lalu, berdasarkan data satelit Terra dan Aqua milik NASA.

Tren penurunan karhutla ini telah berlangsung selama tiga tahun terakhir, dengan rincian 1.161.192 hektare pada tahun 2023, 376.805 hektare pada tahun 2024, dan 213.984 hektare pada tahun 2025. Penurunan ini juga merupakan bagian dari tren penurunan selama satu dekade terakhir.

Laporan mengenai penurunan karhutla ini disampaikan oleh Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam sebuah konferensi pers Ekspose Pengendalian Karhutla Tahun 2025 di Kantor Kementerian Kehutanan, Jakarta, pada Senin (13/10/2025).




“Dengan bangga dan ucapan syukur pada Allah SWT kita dapat umumkan bahwa angka kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2025 ini turun dibandingkan karhutla pada tahun 2024,” kata Raja Juli Antoni.

Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi yang kuat antara Kementerian Kehutanan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah, dan masyarakat. Organisasi seperti Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api (MPA) juga berperan sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

Menteri Raja Juli Antoni menjelaskan bahwa penurunan signifikan ini didukung oleh berbagai strategi komprehensif.

“Kami juga memastikan penegakan hukum berjalan tegas. Tidak ada kompromi terhadap pelaku pembakaran, baik individu maupun korporasi,” tegas Raja Antoni.

Keberhasilan ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam mengatasi masalah karhutla yang telah menjadi perhatian nasional dan internasional selama bertahun-tahun.

Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com