ZONAUTARA.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat yang disertai angin kencang di wilayah Sulawesi Utara (Sulut). Peringatan ini berlaku mulai Senin, 3 November hingga Rabu, 5 November 2025.
BMKG memprediksi adanya hujan sedang hingga lebat yang berpotensi disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Sulut. Kondisi cuaca ekstrem ini merupakan dampak dari dinamika atmosfer yang cukup aktif di awal November 2025.
Periode kewaspadaan ditetapkan dari tanggal 3 November hingga 5 November 2025.
Wilayah mana saja yang terdampak?
Sejumlah wilayah di Sulawesi Utara diprediksi akan mengalami dampak cuaca ekstrem ini. Pada Selasa 4 November cuaca ekstrem akan bergeser ke wilayah timur laut Sulawesi Utara. BMKG memprediksi potensi hujan sedang hingga lebat (Waspada) dapat terjadi di:
- Kota Bitung
- Kepulauan Sangihe
Peringatan dini angin kencang untuk wilayah:
- Kepulauan Sangihe
Kondisi atmosfer yang labil dan pertemuan angin di sekitar wilayah laut Sangihe berpotensi meningkatkan gelombang tinggi serta cuaca buruk di perairan sekitar.
Masyarakat dan nelayan diimbau agar selalu memperhatikan peringatan cuaca maritim dari BMKG, terutama bagi kapal berukuran kecil dan nelayan tradisional yang beroperasi di sekitar perairan Sangihe dan Talaud.
Pada Rabu 5 November 2025, peringatan dini angin kencang juga ditujukan untuk wilayah Kepulauan Sangihe.
Meski tidak tercatat adanya potensi hujan lebat di wilayah lain, masyarakat di Kepulauan Sangihe tetap diminta berhati-hati terhadap tiupan angin kuat yang dapat memicu gelombang tinggi di laut, merobohkan pohon, serta mengganggu aktivitas penerbangan ringan dan pelayaran lokal.
Mengapa peringatan ini dikeluarkan?
Peringatan ini dikeluarkan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap genangan air, banjir lokal, tanah longsor, dan jalan licin, terutama di area dengan kontur tanah miring. Angin kencang juga berpotensi memicu gelombang tinggi di laut, merobohkan pohon, serta mengganggu aktivitas pelayaran dan penerbangan.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati dalam menyikapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana dan kawasan pesisir diminta untuk mengambil langkah antisipasi.Nelayan dan masyarakat pesisir khususnya disarankan untuk selalu memantau kondisi cuaca sebelum beraktivitas di laut guna menghindari dampak buruk dari tiupan angin kuat dan gelombang tinggi.


