ZONAUTARA.com – Gelombang solidaritas nasional untuk korban bencana di Sumatera terus mengalir deras. Berbagai bantuan kemanusiaan, mulai dari bahan makanan, perlengkapan bayi, logistik esensial, hingga dana tunai, dikirimkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah, dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Bantuan ini ditujukan untuk wilayah-wilayah terdampak parah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan pengiriman besar-besaran yang berlangsung sejak Kamis, 4 Desember 2025, dan puncaknya pada Sabtu, 6 Desember 2025.
Inisiatif kemanusiaan ini merupakan wujud kepedulian mendalam dari berbagai pihak di Sulawesi dan Jakarta untuk meringankan beban ribuan masyarakat yang terpukul oleh bencana alam banjir dan tanah longsor.
Salah satu kontribusi signifikan datang dari Polda Sulawesi Tengah yang mengirimkan 30 ton beras, sementara Pemprov Sulawesi Selatan menyalurkan bahan makanan dan perlengkapan bayi melalui PT Pos yang menggratiskan biaya pengiriman. Secara terpisah, PMI telah memberangkatkan Kapal Kemanusiaan dari Jakarta, membawa puluhan tangki air bersih dan beragam perlengkapan vital lainnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, setelah sebelumnya mengirimkan bantuan uang dan relawan, kini berfokus pada penyaluran bahan makanan dan perlengkapan bayi. Bantuan tersebut diantar ke Kantor Pos Cabang Makassar pada Sabtu, 6 Desember 2025, untuk selanjutnya didistribusikan.
PT Pos membebaskan biaya pengiriman untuk donasi ini. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sulsel, Kasman, yang mewakili Pemprov Sulsel, menyatakan, “Sumbangan yang diberikan ini merupakan wujud kepedulian kita kepada daerah yang tertimpa musibah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang kiranya dapat bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak.”
Bantuan ini akan menjangkau Meulaboh, Langsa, Lhokseumawe di Aceh; Medan, Sibolga, Tarutung di Sumatera Utara; serta Padang Pariaman dan Bukittinggi di Sumatera Barat.
Dari Sulawesi Tengah, Kepolisian Daerah Sulteng mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa 30 ton beras dan ribuan paket bahan makanan, yang tiba di Provinsi Aceh pada Sabtu, 6 Desember 2025. Prosesi penyerahan bantuan ini dilangsungkan di Posko Bantuan Polda Aceh yang berlokasi di Gudang Kargo Bandara Kualanamu.
Selain beras, bantuan dari Polda Sulteng juga mencakup 1.500 selimut, 1.500 tikar, 3.000 dus mi instan, 3.000 dus air mineral, 3.000 dus perlengkapan bayi, obat-obatan, perlengkapan kebersihan, serta uang tunai Rp 500 juta.
Sebelumnya, pada Kamis, 4 Desember 2025, Kepala Polda Sulteng Irjen Endi Sutendi menegaskan bahwa bantuan ini adalah bentuk solidaritas dari keluarga besar Polda Sulteng. “Semoga bantuan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita dan bisa dimanfaatkan bagi mereka yang terdampak bencana alam banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut,” harapnya.
Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) turut menunjukkan respons cepat dengan memberangkatkan Kapal Kemanusiaan pada Sabtu dari Dermaga 5 IKT Domestik Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Pengiriman ini merupakan hasil kerja sama dengan Kalla Lines. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI, Asmawi Syam, menjelaskan bahwa pengiriman ini adalah tahap awal respons PMI terhadap kondisi darurat.
“Kapal ini membawa 31 tangki air bersih untuk melengkapi 29 tangki yang sudah lebih dulu berada di lokasi sehingga totalnya 60 tangki,” ujarnya. Selain tangki air, kapal tersebut juga mengangkut 40 unit talpon, 200 tandon air, 10.000 kompor, 10.000 regulator, 50.000 lembar sarung, 10.000 bungkus mi instan, 10.000 mi cup, 10.000 karung beras, 17.000 potong pakaian baru, 6.000 masker kain, 600 sprayer, 600 terpal, serta beragam perlengkapan bayi dan kesehatan.
Bantuan Sulawesi Utara
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) juga mengucurkan anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk membantu korban bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
“Bantuan ini menjadi wujud kepedulian Sulut terhadap daerah-daerah yang mengalami kerusakan dan korban akibat cuaca ekstrem,” kata Gubernur Sulut Yulius Selvanus di Manado, Jumat (5/12/2025) dikutip dari Antara Sulut.
Gubernur Yulius mengatakan, bencana di Pulau Sumatera menjadi pengingat bahwa iklim sedang tidak stabil, ditandai dengan curah hujan tinggi, perubahan pola cuaca, dan meningkatnya potensi banjir, longsor, serta gelombang tinggi.
“Karena itu, kami meminta seluruh jajaran di Sulut meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi risiko,” ujarnya.
Gubernur menegaskan bahwa Sulut hadir untuk memberikan dukungan nyata melalui bantuan dana yang telah dikirimkan.
Dia menambahkan, nilai mapalus atau gotong royong khas Sulawesi Utara, tidak hanya dipraktekkan di dalam daerah, melainkan juga harus diwujudkan sebagai solidaritas nasional.
“Sebagai wujud rasa kebersamaan dan solidaritas sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, maka Pemprov Sulut memberikan bantuan sebesar Rp1,5 miliar yang terdiri dari Rp500 juta untuk Aceh dan Rp1 miliar untuk Sumatera,” ujarnya.
Gubernur menyoroti laporan mengenai tiga kabupaten di Aceh yang terisolasi akibat bencana, sehingga akses transportasi darat terhambat.
“Hal ini semakin menegaskan urgensi dukungan dari daerah lain,” ujarnya.
Gubernur berharap, bantuan tersebut dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan menjadi simbol empati masyarakat Sulawesi Utara terhadap saudara sebangsa yang sedang menghadapi cobaan berat.


