Intip jumlah pesangon Shin Tae-yong usai dipecat PSSI, nilainya fantastis!

David Sumilat
Penulis: David Sumilat Editor: david
Shin Tae-yong (STY) resmi diberhentikan PSSI sebagai pelatih kepala Timnas Sepakbola Indonesia. (Foto: PSSI.org)

ZONAUTARA.com – PSSI akhirnya mengumumkan jumlah kompensasi yang harus diberikan kepada Shin Tae-yong setelah secara resmi memberhentikan pelatih asal Korea Selatan tersebut dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia.

Keputusan ini menuai perhatian luas karena Shin Tae-yong telah menjalin kerja sama dengan PSSI selama lima tahun terakhir.

Pelatih yang dikenal dengan strateginya yang inovatif ini sebenarnya masih memiliki kontrak aktif dengan Timnas Indonesia hingga tahun 2027.

Bahkan, sebelum keputusan pemecatan ini, kontraknya baru saja diperpanjang, menandakan keyakinan awal PSSI terhadap kemampuan dan visi jangka panjangnya.

Namun, langkah mengejutkan ini mengharuskan PSSI untuk membayar kompensasi sebagai bentuk penghormatan terhadap kesepakatan kontrak yang diakhiri sebelum waktunya.

Komitmen PSSI terhadap Kontrak

Erick Thohir, Ketua PSSI, menjelaskan bahwa PSSI tetap akan memegang komitmen terhadap kontrak yang telah disepakati.

Advertisment:

Erick menegaskan bahwa pihaknya tidak akan bermain-main terkait kompensasi yang harus diberikan kepada Shin Tae-yong setelah pemecatannya.

“Sebagai federasi yang kredibel, kami harus menghormati kesepakatan yang telah dibuat,” ujar Erick.

Dia menambahkan bahwa meskipun pelatih asal Korea Selatan itu kontraknya masih panjang, PSSI akan tetap memberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PSSI juga menekankan hal ini kepada klub-klub di Liga Indonesia, agar tidak ada lagi isu terkait pembayaran hak-hak pemain.

Erick mengungkapkan bahwa pihaknya siap memberikan hukuman berat kepada klub yang tidak memenuhi kewajiban tersebut. Hal ini juga berlaku bagi PSSI yang harus mematuhi kontrak dengan Shin Tae-yong.

Pentingnya Kredibilitas Federasi

Menurut Erick, penting bagi PSSI untuk menjaga kredibilitas di mata internasional, terutama terkait masalah kontrak.

Keputusan untuk menghormati kontrak Shin Tae-yong adalah langkah yang perlu dilakukan guna menjaga kehormatan federasi.

“Sama seperti kami berusaha memperbaiki Liga Indonesia, kami juga menekankan kepada klub-klub untuk tidak melanggar kontrak dengan pemain,” tambah Erick. “Kami ingin tidak ada lagi isu pemain yang tidak dibayar.”

Untuk itu, PSSI juga akan menerapkan sistem licensing klub pada tahun depan.

Klub yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi pengurangan poin. Ini menjadi bagian dari upaya PSSI untuk menstandarisasi kualitas klub-klub di Liga Indonesia.

Proses Penyelesaian Kompensasi

Mengenai kompensasi, Erick menjelaskan bahwa pengacara dari kedua belah pihak akan segera bertemu untuk menyepakati besaran dan detail kompensasi yang sesuai dengan nilai kontrak Shin Tae-yong.

“Coach Shin Tae-yong menandatangani surat terima, dan pengacara masing-masing pihak akan berdiskusi untuk menyelesaikan masalah kompensasi ini,” ujarnya.

Erick menekankan bahwa PSSI tetap akan melaksanakan kewajiban kepada Shin Tae-yong dengan baik, dan berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan damai.

Selain itu, dia juga menambahkan bahwa PSSI akan terus menjaga komitmen yang telah dibuat demi menjaga citra baik federasi.

Biaya Kompensasi yang Harus Dibayar PSSI

Sebagai konsekuensi dari pemutusan kontrak ini, PSSI diharuskan untuk membayar kompensasi sebesar Rp88 miliar kepada Shin Tae-yong.

Jumlah ini merupakan sisa kontrak yang masih berlangsung selama dua tahun, berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada April 2024.

Shin Tae-yong pertama kali bergabung dengan Timnas Indonesia pada tahun 2020, setelah direkrut oleh Ketua PSSI saat itu, Mohammad Iriawan.

Dengan gaji awal sekitar Rp1,15 miliar per bulan, Shin Tae-yong diharapkan dapat membawa perubahan besar dalam sepak bola Indonesia.

Hasilnya, Timnas Indonesia berhasil berkompetisi di ajang-ajang bergengsi seperti Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Berkat prestasinya yang konsisten, Erick Thohir kemudian memperpanjang kontraknya hingga 2027, dengan kenaikan gaji menjadi Rp2 miliar per bulan.

Namun, meskipun telah mendapatkan perpanjangan kontrak, keputusan pemecatan akhirnya diambil oleh PSSI.

Dengan pemutusan kontrak ini, PSSI harus menanggung konsekuensi finansial yang cukup besar, yaitu sebesar Rp88 miliar untuk kompensasi yang harus dibayar kepada Shin Tae-yong.

***



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Follow:
Pewarta yang menggeluti jurnalisme data, lingkungan, dan lainnya, telah menjelajahi berbagai aspek jurnalistik selama lebih dari 10 tahun.
Leave a Comment

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.