ZONAUTARA.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) memberikan klarifikasi resmi menanggapi berbagai pertanyaan yang beredar di media sosial terkait penyaluran bantuan stimulan perbaikan rumah bagi warga terdampak erupsi Gunung Api Ruang di wilayah Tagulandang.
Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), pemerintah menjelaskan bahwa keterlambatan pencairan tahap selanjutnya disebabkan adanya proses penataan administrasi dan pembenahan data di pihak bank penyalur.
Klarifikasi ini menjadi jawaban atas keresahan warga yang menantikan kelanjutan bantuan pasca-bencana dahsyat yang melanda wilayah mereka beberapa waktu lalu.
“Dapat kami sampaikan berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro dalam mempercepat proses penyaluran bantuan ini,” Kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sitaro, Jostanlie Son Bogar, melalui rilis pemerintah, Selasa (7/10/2025).
Kata Bogar, sebagai bukti keseriusan, Pimpinan Daerah Sitaro telah secara resmi menyurati Direktur Utama PT. Bank Mandiri di Jakarta pada 23 September 2025.
Surat tersebut ditembuskan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI dengan tujuan agar proses penyaluran bantuan dapat difasilitasi dan dipercepat.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro juga telah menyerahkan seluruh data penerima manfaat kepada pihak Bank Mandiri Cabang Sudirman Manado selaku bank penyalur, baik untuk kategori penerima termin 40%, 60%, maupun 100%.
Kekeliruan data jadi kendala utama
Pemerintah mengakui, penyaluran tahap selanjutnya yang semula ditargetkan mulai Senin, 6 Oktober 2025, terpaksa ditunda. Penundaan ini bukan tanpa sebab.
“Pihak bank penyalur sementara dalam penataan pembukuan akhir bulan September. Selain itu, masih ditemukan adanya kekeliruan dalam data penerima manfaat,” jelas Bogar.
Kekeliruan data yang dimaksud adalah adanya laporan dari sebagian masyarakat yang seharusnya masuk dalam data pengembalian 100% (reimbursement), namun pada kenyataannya terdaftar dalam skema pencairan bertahap (termin).
“Sehingga data-data ini harus dibenahi secara baik dan benar agar di kemudian hari tidak menjadi masalah,” tegasnya.
Menyikapi kekeliruan data ini, pihak Bank Mandiri Cabang Sudirman Manado telah menetapkan jadwal baru.
Penyaluran dana stimulan tahap selanjutnya dipastikan akan dilaksanakan mulai Senin, 13 Oktober 2025, hingga seluruh proses selesai.
Di akhir keterangannya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro mengimbau seluruh masyarakat terdampak, khususnya di wilayah Tagulandang, untuk tetap bersabar.
Bupati Sitaro serahkan dana stimulan kepada warga di bulan Juni
Sebelumnya, Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Chyntia Ingrid Kalangit, menyerahkan secara simbolis bantuan dana stimulan rumah bagi warga terdampak erupsi Gunungapi Ruang, April 2024 lalu.
Sebanyak 701 kepala keluarga akan menerima dana 40 persen di termin pertama, serta komponen upah sebesar 25 persen.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Joickson Sagune. Menurut dia, agenda Senin, 14 Juli 2025, yakni penyaluran bantuan dana stimulan untuk perbaikan rumah rusak bagi warga terdampak, khususnya untuk tahap 1 dan termin 1, sebesar 40 persen dari bahan bangunan, serta 25 persen dari komponen upah yang disalurkan dalam bentuk uang tunai.
“Sebenarnya total yang diterima sebanyak 25 persen untuk upah dan 75 persen untuk bahan. Jadi, saat ini untuk termin satu itu baru 40 persen bahan. Untuk upah akan langsung ditarik tunai, sedangkan bahan akan dipindahbuku ke pihak ketiga,” ungkapnya.
Untuk 701 KK yang saat ini menjadi penerima bantuan, berasal dari sebagian warga Kelurahan Bahoi, Balehumara, dan Kampung Barangka Pehe.
Meski begitu, ia berharap perbaikan rumah sudah mulai dikerjakan. “Karena sudah diterima, seharusnya segera dikerjakan. Dan untuk pihak ketiga, kita juga menggunakan warga lokal,” ucap Sagune.
Sebelumnya, Sagune menjelaskan bahwa pihak Bank Mandiri Cabang Sudirman Manado melaporkan banyak data KTP yang tidak sesuai dengan catatan Dinas Dukcapil.
Selain itu, terdapat pula warga terdampak yang kini sudah tidak berdomisili di wilayah Sitaro, yang turut memperlambat proses pembukaan rekening bantuan.
Dari total 1.950 jiwa yang terdata sebagai penerima bantuan, baru sekitar 700 warga yang datanya dinyatakan lengkap dan telah dapat diproses pembukaan rekeningnya.
Pemda menargetkan agar seluruh warga terdampak telah memiliki rekening aktif paling lambat pada minggu depan.
“Sudah ada kesepakatan, data yang lengkap akan langsung diproses pembukaan rekening dan pencairan bantuannya. Kami tidak akan menunggu seluruh data selesai, tapi akan dilakukan secara paralel sesuai kesiapan data,” kata Sagune, Sabtu, 7 Juni 2025.
Gunung Ruang, yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, meletus pada April 2024 lalu. Letusan pertama terjadi pada tanggal 16 April dan kedua pada 30 April 2024.
Erupsi tersebut masuk dalam kategori besar, dengan kolom abu mencapai lebih dari 2.000 meter. Badan Geologi mencatat aktivitas vulkanik meningkat tajam hanya dalam waktu 24 jam sebelum letusan utama.
Akibat letusan tersebut, ribuan warga khususnya dari Pulau Tagulandang terpaksa mengungsi. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya lebih dari seribu warga terdampak langsung.


