Ratusan rumah di Bolmong terendam akibat Banjir Bandang dan luapan sungai

Editor: Redaktur
Kondisi rumah warga yang terdampak banjir, (Foto: unggahan FB).

ZONAUTARA.com – Hujan deras yang terjadi sejak Rabu (29/10) malam menyebabkan banjir dan banjir bandang di sejumlah wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow,(Bolmong), Sulawesi Utara.

Kejadian berlangsung sekitar pukul 22.00 WITA dan dilaporkan ke Pusdalops BPBD pada pukul 22.30 WITA. Tim reaksi cepat tiba di lokasi setengah jam kemudian untuk melakukan penanganan awal.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, yang diperbarui pada Kamis (30/10) pukul 13.30 WITA, bencana ini melanda dua kecamatan, yakni Passi Barat dan Poigar, dengan ketinggian air antara 80 sentimeter hingga 1,5 meter.

Hingga laporan diterima, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Dampak di dua Kecamatan Passi Barat

Di Kecamatan Passi Barat, banjir bandang melanda Desa Muntoi Timur dan Desa Lobong. Sebanyak 37 rumah di Muntoi Timur terdampak dengan total 56 kepala keluarga atau 161 jiwa.




Beberapa rumah dilaporkan mengalami rusak berat, sedang, maupun ringan.

Sementara di Desa Lobong, terdapat 23 rumah terdampak dengan 28 kepala keluarga atau 95 jiwa. Beberapa dapur warga hanyut, dan satu jembatan gantung mengalami kerusakan pada bagian lantainya.

Kecamatan Poigar menjadi wilayah dengan skala terdampak paling luas. Enam desa, yaitu Wineru, Nonapan, Nonapan I, Nonapan II, Nonapan Baru, dan Gogaluman, mengalami banjir akibat meluapnya air sungai.

Total warga terdampak mencapai ribuan jiwa, dengan lebih dari 1.800 rumah terendam air.

Fasilitas umum juga tidak luput dari dampak. Satu jembatan penghubung antara Desa Mondatong Baru dan Desa Pomoman dilaporkan putus.

Selain itu, empat gedung sekolah, sebelas gereja, satu musholla, serta beberapa fasilitas publik seperti kantor desa, gedung PKK, perpustakaan, dan BUMDes terendam banjir.

Ratusan rumah di Bolmong terendam akibat Banjir Bandang dan luapan sungai
Kondisi jalan yang terputus akibat banjir, (Foto: Unggahan FB).

Upaya penanganan dan kondisi terkini

BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow bersama unsur TNI, Polri, Basarnas, Satpol-PP, Damkar, dan relawan telah melakukan upaya penanganan darurat.

Langkah yang ditempuh meliputi pembersihan material banjir, normalisasi sungai, serta pemantauan kondisi cuaca di lokasi terdampak.

Koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I dilakukan untuk mempercepat normalisasi aliran Sungai Muntoi.

Dinas PUPR dan DLH turut mengerahkan alat berat guna membantu proses pembersihan sisa material dan sampah dampak banjir.

Cuaca di wilayah terdampak pada Kamis siang dilaporkan mendung dan berpotensi hujan.

Meski begitu, genangan air di Kecamatan Poigar mulai berangsur surut.

gabungan terus melakukan pendataan dan pemutakhiran informasi terkait warga terdampak.

BPBD mengidentifikasi sejumlah kebutuhan mendesak bagi warga terdampak, antara lain makanan siap saji, perlengkapan tidur, paket sembako, alat kebersihan, serta alat berat untuk normalisasi sungai.

Mobil pemadam kebakaran, water cannon, dan dapur lapangan juga dibutuhkan untuk membersihkan lumpur di jalan dan kawasan permukiman.

Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow melalui BPBD merekomendasikan penetapan status tanggap darurat yang saat ini tengah dalam proses penerbitan surat keputusan.

Personel dari berbagai instansi tetap siaga di lapangan untuk memastikan penanganan bencana berjalan terkoordinasi dan kebutuhan dasar warga terdampak dapat segera terpenuhi.

Suka berkelana ke tempat baru, terutama di alam bebas. Mencintai sastra fiksi dan tradisi. Berminat pada isu-isu ekofeminisme, gender, hak perempuan dan anak. Beberapa kali menerima fellowship liputan mendalam. Tercatat sebagai anggota AJI.
1 Comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com