(Klik kolom tabel untuk melihat daftarnya)
ZONAUTARA.com – Keterwakilan perempuan sebagai kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota masih sangat rendah. Dari 37 provinsi, hanya dua yang memiliki gubernur perempuan, yakni sekitar 5,41 persen. Situasi serupa juga terjadi di tingkat kabupaten/kota. Dari total 508 daerah, hanya 43 perempuan yang terpilih sebagai bupati atau wali kota, yaitu sebesar 8,47 persen.
Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah kepala daerah perempuan terbanyak, dengan enam perempuan terpilih dari 13 kandidat. Jawa Timur menyusul dengan empat perempuan unggul dari 13 kandidat. Provinsi Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur masing-masing berhasil mengantarkan tiga kepala daerah perempuan dari sejumlah kandidat yang maju.
Dari 43 perempuan yang berhasil memenangkan pilkada di kabupaten/kota, sebelas di antaranya merupakan petahana. Fenomena lain adalah dua kandidat perempuan yang memenangkan pilkada melawan kotak kosong, yakni di Kabupaten Brebes (Jawa Tengah) dan Dharmasraya (Sumatera Barat). Di Brebes, Paramitha Widya Kusuma, politikus muda PDI-P berusia 32 tahun, berhasil meraih 59,6 persen suara. Di Dharmasraya, pasangan calon tunggal Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni memenangkan 69,54 persen suara.
Kasus menarik lainnya adalah kemenangan pasangan Erna Lisa-Wartono di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Mereka menang dengan perolehan 36.135 suara setelah pasangan petahana Aditya Mufti Ariffin-Said Abdullah didiskualifikasi akibat pelanggaran administrasi, meskipun suara tidak sah di daerah itu mencapai lebih dari dua kali lipat jumlah suara yang sah, yaitu 78.736 suara.
Pilkada serentak 2024 juga menjadi ajang persaingan antarperempuan di beberapa daerah. Selain di Jawa Timur, ada empat daerah lain di mana kandidat yang bertarung semuanya perempuan, yakni Kota Kediri (Jawa Timur), Kota Bandar Lampung, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sulawesi Utara), dan Kabupaten Musi Rawas (Sumatera Selatan).
Di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, pasangan Chyntia Ingrid-Heronimus Makainas berhasil mengalahkan petahana Evangelian Sasingen-Liem Hong. Kemenangan ini menjadi salah satu bukti bahwa perempuan mampu menghadapi persaingan berat dan memenangkan dukungan rakyat. Selain itu, kemenangan perempuan juga terjadi di Kabupaten Natuna (Kepulauan Riau), di mana pasangan Cen Sui-Jarmin menumbangkan petahana Wan Siswandi-Rodhial Huda. Di Kabupaten Siak (Riau), pasangan Afni-Syamsurizal bahkan unggul tipis hanya dengan selisih 224 suara melawan pasangan petahana Alfedri-Husni Merza.
Sementara itu, dari empat anggota DPR periode 2024-2029 yang mundur untuk mencalonkan diri di pilkada, hanya dua yang berhasil menang, yakni Fatmawati Rusdi sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan dan Ratu Ngadu Bonnu Wulla sebagai Bupati Sumba Barat Daya (NTT).
Pilkada serentak 2024 menjadi momentum penting bagi perjuangan keterwakilan perempuan di dunia politik. Keberhasilan perempuan dalam memimpin menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi pemimpin yang kompeten dan layak diperhitungkan di panggung politik nasional maupun daerah.