MANADO, ZONAUTARA.com — Perairan laut di kawasan perbatasan khususnya di wilayah Nusa Utara sangat terbuka. Jalur itu selama ini menjadi jalur penyelundupan barang ilegal dari Filipina.
Kendati berbagai patroli telah digiatkan oleh aparat keamanan, namun para penyelundup punya sejumlah jalur yang masih sulit dideteksi.
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Zona Maritim Tengah Brigjen Pol Bastomy Sanap mengakui bahwa masih ada ratusan jalan tikus yang digunakan para penyulundup.
“Setidaknya ada sekitar 200 jalan tikus, dan itu memang kita kesulitan mendeteksinya,” ujar Bastomy dalam Diksusi Publik Pers dan Generasi Muda Menjaga NKRI Dari Batas Utara, Jumat (17/6/217).
Dalam Diskusi Publik yang diselenggarakan Lembaga Penyiaran (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Manado itu, disiarkan secara langsung hingga ke daerah perbatasan seperti di Miangas.
Bastomy menguraikan bahwa pihaknya saat ini sedang menggelar Operasi Nusantara terkait langkah antisipatif dengan kondisi terkini di kawasan perbatasan Nusa Utara.
“Gelar operasi itu juga bersinergi dengan berbagai komponen keamanan lainnya,” terang Bastomy.
Bakamla, menurut Bastomy selain melakukan patroli perairan juga melakukan kegiatan penjagaan, pengawasan, pencegahan dan penindakan pelanggaran hukum di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia sebagaimana yang menjadi fungsi dari Bakamla.
Dalam upaya mengemban tugas utama melakukan patroli keamaman dan keselamatan di wilayah perairan tersebut, Bastomy berharap dukungan aktif dari masyarakat.
“Kami memang sudah membangun pos-pos informasi di wilayah perbatasan. Jika ada hal yang dicurigai, pos-pos itu akan segera mengirimkan informasi. Dan itu yang banyak terlibat banyak justrudari masyarakat,” kata Bastomy.
Bastomy berharap, apa yang dikhawatirkan dengan keamanan di wilayah perbatasan terkait dengan kelompok militan di Filipina Selatan menyeberang ke Indonesia, semestinya menjadi perhatian seluruh komponen bangsa terutama warga yang tinggal di kawasan perbatasan.
Harapan itu juga menjadi hal penting yang disentil panelis diskusi lainnya seperti Kepala LPP RRI Manado, Drs. Adi Pramono, MSi; Ketua KNPI Talaud Yahya Alutia; Staff Khusus Bidang Kemasyarakatan Gubernur Sulut Max Gagola serta Tokoh Pemuda Perbatasan Rimata Narande.
Hadir pula dalam diskusi yang berjalan sangat menarik itu beberapa tokoh dari perbatasan, antara lain mantan Sekda Talaud, Jemmy Gagola.
Diskusi yang turut didukung oleh Lembaga Studi Informasi Strategi Indonesia, Harian Tribun Manado, PWI Sulut dan ZonaUtara.com itu dipandu Pimpinan Redaksi ZonaUtara.com sebagai moderator.
Editor: Ronny A. Buol