MANADO, ZONAUTARA.com – Tiongkok tak hanya jadi negara pemasok Wisatawan Mancanegara (Wisman) tertinggi, namun juga jadi negara importir terbesar ke Sulawesi Utara (Sulut). Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut, komoditi impor dari Tiongkok yang masuk ke daerah ini pada bulan Mei 2017 dari Tiongkok senilai US$ 6,46 juta atau sebesar 60,31 persen dari total impor.
Posisi tersebut disusul Malaysia dengan nilai sebesar US$ 1,12 juta atau sebesar 10,47 persen, dan Australia dengan nilai sebesar US$ 1,10 juta atau sebesar 10,28 persen. Sementara sisanya dari negara lain.
Secara kumulatif dari bulan Januari hingga Mei 2017 total impor dari luar negeri sebesar US$ 51,63 juta dengan impor terbesar dari negara Tiongkok US$ 30,12 juta atau sebesar 58,34 persen dan sisanya dari negara-negara lain.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulut Marthedy M Tenggehi menjelaskan, nilai impor Sulut bulan Mei 2017 atas dasar Cost, Insurance, & Freight (CIF) dibanding bulan April 2017 mengalami penurunan sebesar 4,05 persen atau turun dari US$ 11,17 juta menjadi US$ 10,71 juta. Bila dibandingkan secara year on year (y on y) dengan bulan Mei 2016, maka terjadi peningkatan sebesar 0,72 persen atau naik dari US$ 10,64 juta menjadi US$ 10,71 juta.
“Secara kumulatif hingga bulan Mei 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya terjadi penurunan nilai impor sebesar 19,64 persen, atau turun dari US$ 64,25 juta pada tahun 2016 menjadi US$ 51,63 juta pada tahun 2017,” urainya.
Jika dilihat dari jenis komoditi barang, pada bulan Mei 2017 yang mengalami peningkatan terbesar adalah berbagai Produk Kimia yang meningkat dari US$ 0,00 juta menjadi US$ 1,37 juta atau meningkat sebesar 122.760 persen.
“Sedangkan komoditi barang yang mengalami penurunan terbesar adalah Mesin/Peralatan Listrik yang menurun dari US$ 9,70 juta menjadi US$ 4,34 juta atau menurun sebesar 55,25 persen,” terang Marthedy.
Editor: Tomy Lasut