MANADO, ZONAUTARA.com – Bila melihat jumlah kunjungan kapal laut dan pesawat di Sulawesi Utara (Sulut) pada April 2017, terhitung masing-masing mengalami penurunan. Hal tersebut sebagaimana data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut.
Selang bulan April 2017 ada sebanyak 1.076 unit kapal laut yang berkunjung di 12 pelabuhan laut yang ada di Sulut, yaitu Pelabuhan Labuhan Uki, Tahuna, Lirung, Likupang, Ulu-Siau, Pehe-Siau, Tagulandang, Biaro, Amurang, Kotabunan, dan Pelabuhan Manado, serta Pelabuhan Bitung.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulut Marthedy M Tenggehi menjelaskan, jumlah di April tersebut terdiri dari 1.057 unit kapal untuk pelayaran dalam negeri dan 19 unit kapal untuk pelayaran luar negeri. Jumlah kapal yang datang tersebut, secara month to month (m to m) mengalami penurunan sebesar 4,78 persen dari bulan Maret 2017 dengan jumlah 1.130 unit, dan perbandingan secara year on year (y on y) mengalami penurunan juga sebesar 10,11 persen yang pada April 2016 sebanyak 1.197 unit kapal.
“Secara kumulatif dari bulan Januari sampai dengan April 2017 masih mengalami penurunan sebesar 7,07 persen dibandingkan dengan bulan kumulatif yang sama pada tahun 2016,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk pergerakan pesawat di seluruh bandar udara (bandara) yang ada di Sulut selama bulan April 2017
tercatat ada sebanyak 2.318 unit. Dibandingkan secara m to m dengan bulan Maret 2017 dengan pergerakan sebanyak 2.341 unit, maka mengalami penurunan tipis sebesar 0,98 persen.
“Namun jika dibandingkan secara y on y dengan bulan April 2016 dengan pergerakan pesawat sebanyak 2.180 unit, maka mengalami peningkatan sebesar 6,33 persen. Secara kumulatif juga mengalami peningkatan sebesar 15,96 persen dari kumulatif yang sama tahun sebelumnya,” papar Marthedy.
Pergerakan pesawat bulan April 2017 ini, lanjutnya, terdiri dari pesawat yang datang atau arrival sebanyak 1.161 unit pesawat yang di antaranya 1.114 unit untuk penerbangan Domestik dan 47 unit penerbangan Internasional. Banyaknya jumlah penerbangan yang datang tersebut mengalami penurunan tipis sebesar 0,68 persen dibanding bulan Maret 2017 dengan jumlah pesawat 1.169 unit.
“Hal ini disebabkan karena terjadi penurunan untuk penerbangan domestik sebesar 1,33 persen walaupun terjadi peningkatan untuk penerbangan Internasional sebesar 17,50 persen. Secara y on y atau dibandingkan dengan bulan April 2016 dengan penerbangan sebanyak 1.094 unit masih mengalami peningkatan sebesar 6,12 persen, yang disebabkan oleh peningkatan penerbangan Domestik sebesar 4,21 persen dan juga terjadi peningkatan yang tajam untuk penerbangan iInternasional sebesar 88,00 persen. Secara kumulatif dari bulan Januari sampai dengan April 2017 mengalami peningkatan sebesar 13,43 persen dibandingkan dengan bulan kumulatif yang sama pada tahun 2016,” urainya.
Dikatakannya lagi, untuk pesawat yang berangkat atau departure pada bulan April 2017 sebanyak 1.157 unit pesawat. Jumlah ini turun sebesar 1,28 persen dari jumlah pesawat pada bulan Maret 2017 sebanyak 1.172 unit. Hal ini disebabkan oleh menurunnya keberangkatan penerbangan domestik sebesar 2,12 persen walaupun untuk penerbangan internasional mengalami peningkatan sebesar 23,68 persen.
“Secara y on y dari bulan April 2016 dengan jumlah penerbangan yang berangkat sebanyak 1.086 unit, mengalami peningkatan frekuensi sebesar 6,54 persen karena meningkatnya keberangkatan penerbangan domestik sebesar 4,62 persen dan untuk penerbangan internasional mengalami peningkatan tajam sebesar 88,00 persen. Secara kumulatif dari bulan Januari sampai dengan April 2017 juga mengalami peningkatan sebesar 13,60 persen dibandingkan dengan bulan kumulatif yang sama pada tahun 2016,” jelas Marthedy.
Editor: Tomy Lasut