MANADO, ZONAUATARA.com – Peristiwa pembunuhan atas George Moningka (55), dosen Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi, Jumat (7/7/2017) malam, menyita perhatian. Aksi sadis terjadi di kediaman korban yang terletak di Ranomuut, Lingkungan 7, Kecamatan Paal Dua, Kota Manado, Jumat (7/7/2017) malam tersebut begitu menggegerkan warga.
Pengamat Kriminalitas Giovanni Poluakan menilai kejadian tragis dilakukan pelaku berinisial AA (27), warga Kelurahan Pineleng Satu Timur, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, bila dikaji, tindak kriminalnya tersebut diduga kuat bermotif kebencian.
Menurutnya, dengan dasar kebencian seseorang bisa menjadi agresif dan melakukan tindakan yang di luar batas kemanusiaan.
“Pembunuhan itu bermotif kebencian. Kebencian merupakan satu bagian dari sifat manusia yang melibatkan sikap tidak suka, permusuhan, atau antipati untuk seseorang, sebuah hal, barang, atau fenomena,” kata akademisi Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Manado ini.
Secara teori, bila ada seseorang yang tinggi dalam dimensi benci, lanjutnya, dia akan memiliki sifat impulsif, kejam, keras hati, dan antisosial.
Kapolsek Tikala AKP Andri Permana turut membenarkan hal tersebut. “Pelaku bekerja sebagai sopir korban, dan dari pengakuannya korban sering marah-marah dan berlaku kasar pada dirinya,” ujarnya, sembari menambahkan bahwa pihaknya masih terus mendalami kasus pembuhuhan ini apakah ada motif lain atau tidak.
Reporter : Rahadih Gedoan