MANADO, ZONAUTARA.com – Agenda Pengucapan Syukur se-Kota Manado pada 10 September 2017 mendatang, dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Manado Fiesta Fantastic Festival 2017. Ide open house bagi para tamu luar daerah dan mancanegara dinilai konyol oleh sejumlah warga.
Tania Rumagit, warga Kelurahan Sario Kota Baru, mengatakan bahwa gagasan Pemkot Manado tersebut terlalu dipaksakan, dan tanpa kesepakatan dengan seluruh warga kota.
Setahunya, Manado Fiesta Fantastic Festival 2017 yang akan dilaksanakan selama 10 hari, 1-10 September mendatang, sebenarnya sangat positif karena menampilkan tujuh keunggulan Kota Manado, yaitu FisCo atau Fish and Coral, Fashion, Food, Flying, Fun-Music, Fair, dan Faith.
Namun, warga tak bisa menerima adanya agenda pengucapan syukur pada hari terakhir, 10 September, dimana semua harus menggelar open house. Alasan yang mengemuka yaitu agar memungkinkan tamu-tamu dari luar daerah maupun wisatawan mancanegara bisa datang makan di rumah mana saja.
“Apakah Pemkot Manado mau menyumbangkan dana ke setiap rumah tangga untuk kesuksesan agenda itu? Uang dari mana untuk membeli bahan makanan agar bisa open house? Jangan asal-asal membuat agenda yang pada akhirnya warga disulitkan,” kecamnya.
Menurutnya, tradisi pengucapan syukur itu berkembang di Minahasa sebagai momentum untuk mensyukuri hasil panen. Sementara di Kota Manado tidak memiliki tradisi tersebut, sekalipun telah banyak keturunan Minahasa yang tinggal dan menetap di Kota Manado.
Deitje Mogot, warga Kelurahan Bahu, juga tak kurang keberatannya soal agenda Pengucapan Syukur itu. Tuntutan hidup yang berat di keluarganya, masih direcoki oleh munculnya agenda Pemkot Manado yang dinilai memberatkan.
“Duit dari mana yang akan dikondisikan untuk pengucapan syukur itu? Kalau Pemkot Manado menyediakan uang atau paling tidak bahan makanan, barangkali bisa. Tapi kalau tidak, jangan harap akan ada open house,” ujarnya.
Editor: Tomy A. Lasut