MANADO, ZONAUTARA.com – Penyakit mematikan Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) terus mengintai Sulawesi Utara (Sulut). Hingga 2017 ini, tercatat sebanyak 2389 Orang Dengan Penderita HIV/AIDS (ODHA) berada di Bumi Nyiur Melambai ini (lihat grafis).
Dari jumlah tersebut, sekitar 500 ODHA yang hingga kini belum memanfaatkan perawatan yang diberikan pemerintah secara gratis.
Provincial Project Officer (PPO) Global Fun yang menangani HIV/AIDS Evie Rondonuwu mengatakan, jumlah tersebut merupakan akumulasi sejak 1997. Hingga saat ini, ada sekitar 1.400 orang yang masih dalam pemantauan pihaknya, karena masih diberikan perawatan.
Menurut dia, kenaikan yang signifikan terjadi pada 2014 lalu. Pihaknya mendeteksi, rata-rata 30 kasus setiap bulan. Pada 2017 ini pun, kata dia, peningkatan kasus terbilang cukup signifikan.
“Kebanyakan kasus ini menyasar para ibu rumah tangga (IRT) dan juga pengusaha. Kasus terbanyak terdapat di Kota Manado yang dideteksi melalui pos-pos layanan yang ada,” ujarnya kepada wartawan Zona Utara, Rabu (20/9/2017).
Dia menjelaskan, pola penyebaran HIV/AIDS di Sulut pun kini mulai berganti. Dulunya paling banyak menyasar pengguna narkoba kini beralih ke heterosex atau orang yang normal dan juga lelaki seks lelaki (LSL) atau homosex.
Untuk penularan dari para pekerja seks komersial atau yang disebut Wanita Pekerja Seks Langsung (WPSL) dan Wanita Pekerja Seks Tidak Langsung (WPSTL) di Sulut dinilai sangat kecil.
Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan dan pendampingan rutin yang dilakukannya terhadap para WPSL dan WPSTL.
[visualizer id=”9232″]
Dia menegaskan, pihaknya bersama sejumlah LSM saat ini gencar melakukan perawatan kepada para ODHA yang ada di Sulut.
“Obat HIV/AIDS merupakan salah satu obat termahal. Tapi itu diberikan secara gratis kepada para ODHA. Karena ini tugas dari kami, jadi disarankan agar tidak malu untuk datang berobat,” paparnya.
Editor: Eva Aruperes