Tugu Pendaratan Batalyon Worang Manado

Lukman Polimengo
Penulis Lukman Polimengo



MANADO, ZONAUTARA.com – Sebagian masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) mungkin tidak tahu tentang patung yang berdiri di depan pintu masuk Jumbo swalayan.

Patung tersebut merupakan tugu peringatan pendaratan Batalyon Worang. Pasukan ini dikenal dengan nama Batalyon Worang karena dipimpin Mayor Hein Victor Worang yang ditugaskan ke Manado untuk mempertahankan keutuhan negara kesatuan RI dari gerakan separatis.

Batalyon Worang merupakan salah satu Batalyon dibawah Markas Besar Angkatan Darat (AD) yang sebelumnya bernama Batalyon B pada Brigade 16 TNI AD.

Dilansir dari thearoengbinangproject.com, Batalyon Worang terdiri dari tujuh kompi, yaitu Kompi Yuus Somba, Utu Lalu, Wim Tenges, Wuisan, Andi Odang, John Ottay, dan Kompi Wim Yoseph (Kompi Markas), dengan Kepala Staf Batalyon Kapten Rory. Pasukan Batalyon Worang berjumlah sekitar 1.100 orang.

Batalyon Worang ditugaskan dalam berbagai operasi militer, diantaranya di daerah Jawa Timur, Jakarta, Makassar, Ambon, dan Manado. Setelah menguasai Manado, Batalyon Worang pun dikirim ke Maluku untuk bergabung dalam operasi militer menumpas Republik Maluku Selatan (RMS).

HV Worang lahir di Tontalete pada 12 Maret 1919, dan merupakan putera Minahasa pertama yang menjadi Jenderal TNI AD bintang satu dan bintang dua yang diperolehnya pada Januari 1965 dan July 1971.

Pada 2 Maret 1967 Mayjen Hein Victor Worang dilantik menjadi Gubernur Sulut berdasarkan SK Presiden No. UP 6/1/28-212 bertanggal 23 Februari 1972. Jabatan Gubernur Sulut ini dijalankannya hingga 21 Juni 1978. HV Worang meninggal dunia pada 1982 dalam usia 63 tahun.

 

Editor: Eva Aruperes



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
Leave a comment
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com