MANADO, ZONAUTARA.com – Jembatan Soekarno yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kini dijadikan gambar seri perangko bersama dua jembatan lainnya, yaitu Jembatan Merah Putih di Ambon, Maluku, dan Jembatan Tayan di Sanggau, Kalimantan Barat.
Perangko seri jembatan tersebut diluncurkan bersamaan dengan acara Peluncuran Buku dan Dialog PUPR, yang diselenggarakan dalam rangka Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan ke-18 di Gedung Auditorium, Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Meski begitu, di Sulawesi Utara (Sulut) sendiri hanya sedikit masyarakat yang tahu perihal perangko yang ada gambar Jembatan Soekarno tersebut.
Misalnya Dimas Dika Saputra, mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sam Ratulangi. Kepada wartawan Zona Utara, Dimas mengaku tidak tahu-menahu soal itu. Namun demikian, dirinya tidak heran. Pasalnya, masyarakat Sulut sendiri sudah menganggap Jembatan Soekarno sebagai ikon.
“Tempat itu sudah seperti objek wisata. Banyak orang yang memotret di situ. Belum lagi kalau malam, terutama malam minggu banyak orang berkumpul di jembatan,” tutur Dimas, yang berdomisili di Kelurahan Sumompo, Kota Manado, Minggu (10/12/2017),
Namun, kata Dimas, banyaknya kendaraan yang diparkir sembarangan di Jembatan Soekarno, bisa berdampak buruk bagi para pengguna jalan. Seharusnya tidak boleh parkir sembarangan di Jembatan.
“Jembatan itu kan dibuat sebagai sarana jalan bukan tempat nongkrong atau pacaran,” imbuhnya.
Senada dengan Dimas, Fauzan Bazmul, mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat, menuturkan, seharusnya pemerintah tegas menyikapi situasi di Jembatan Soekarno ini karena rentan kecelakaan.
“Di jembatan kalau malam gelap, ditambah jadi tempat berkumpul komunitas motor, bisa-bisa terjadi kecelakaan. Itu yang perlu dihindari,” ujar Fauzan.
Jembatan Soekarno mulai dibangun sejak tahun 2003 pada masa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. 12 tahun lamanya proyek berjalan dengan memakan anggaran Rp 300,28 miliar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Mei 2015 Jembatan ini diresmikan oleh Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Jembatan Soekarno merupakan jembatan terpanjang dan terlebar di Sulut, panjang hingga 1.127 meter dengan lebar 17 meter. Sejak diresmikan, Jembatan Soekarno ini menjadi sebuah daya tarik bagi masyarakat.
Editor: Rahadih Gedoan