MANADO, ZONAUTARA.com – Sabtu (10/2/2018) sore itu tangan Sunarty begitu cekatan mengisi kuah bakso ke mangkok demi mangkok yang berjejer di atas meja. Mangkok-mangkok itu sebelumnya telah diisi bakso, sayuran, mie, beserta bumbu lainnya.
Begitulah kesibukan Sunarty setiap hari dari pukul 16.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA melayani orang-orang yang datang di Rumah Makan Dulur Salembur yang terletak di Kelurahan Ranomuut, Kecamatan Paal Dua. Tak hanya mie bakso yang dijual di tempat ini, namun juga tersedia menu lain seperti nasi goreng dan soto ayam.
“Terkadang mie bakso di tempat kami lebih dahulu habis dibanding menu lain. Banyak yang sering datang makan di sini, karena katanya mie baksonya enak,” tutur perempuan usia 43 tahun itu.
Bahan mie basah, kata Sunarty, dipesan dari produsen yang sudah jadi langganan dalam beberapa tahun terakhir. Setiap hari tak kurang dari lima kilogram mie basah yang dipesan. Bakso dan mie basah yang dijual diyakininya aman dari zat kimia Boraks.
“Selama ini, mie dan bakso yang dipesan aman-aman saja. Selama ini juga tidak ada keluhan dari pelanggan yang datang makan di sini. Bila ada produsen mie menggunakan Boraks, bukan tidak mungkin kami pedagang makanan turut merasakan dampaknya,” tambahnya.
Han Han, pemilik Rumah Makan Dulur Salembur, yang sempat diwawancarai wartawan Zona Utara, berharap agar Pemerintah segera melakukan penindakan terhadap produsen mie yang mengandung zat kimia Boraks.
“Pemerintah jangan hanya sekedar menghimbau, tapi juga menindaki. Kasihan masyarakat yang dirugikan, sementara pelakunya bebas melakukan perbuatannya yang tidak terpuji itu,” pungkasnya.
Editor: Rahadih Gedoan