MANADO, ZONAUTARA.com – Pegiat olahraga paragliding di Sulawesi Utara (Sulut) relatif bisa dihitung dengan jari. Maklum saja, untuk terlibat dalam olahraga yang tergolong ekstrim ini sangat membutuhkan mental yang kuat. Dalam olahraga ini, selain bertujuan sebagai olahraga prestasi, paragliding bisa juga untuk olahraga rekreasi.
Satu di antara para pegiat paragliding di Sulut adalah Toar Pantouw. Meski banyak orang yang mengenalnya sebagai sosok yang memiliki foto-foto dahsyat dunia bawah laut, Toar ternyata telah lumayan lama jatuh cinta dengan paragliding. Ia mengaku menggeluti olahraga ini sejak 2015.
“Olahraga ini memacu adrenalin dan menjadi sensasi tersendiri bagi saya,” jelas pria kelahiran Amstelveen, Belanda, 40 tahun silam ini, ketika diwawancarai wartawan Zona Utara.
Kata Toar, ada sensasi yang sulit dijabarkan saat pertama kali merasakan sensasi melayang di udara, berada di ratusan bahkan ribuan meter di atas permukaan tanah. Sangat asyik. Rasa takut pasti ada. Tinggal bagaimana rasa takut tersebut dinikmati hingga akhirnya hilang.
“Paragliding harus memperhatikan banyak faktor keselamatan. Namun selama disiplin dengan diri kita, saya rasa aman-aman saja,” kata Toar yang kini menjabat Ketua Flying Gear Manado.
Ia punya cita-cita untuk terus memasyarakatkan paragliding dan mengharumkan nama Sulut melalui olahraga ini. Di matanya, potensi Sulut di olahraga paragliding sangat besar.
“Di kejuaraan olahraga dirgantara lainnya, nama atlet Sulut cukup disegani. Dengan tekun dan disiplin berlatih, saya rasa kita juga bisa berprestasi lewat olahraga ini,” pungkas Toar.
Editor: Rahadih Gedoan