MANADO, ZONAUTARA.com – Perkawinan tidak selalu berjalan mulus, akan ada kenyataan menyedihkan yang harus dihadapi. Bahkan banyak perkawinan yang harus berakhir dengan perceraian.
Perceraian adalah berakhirnya suatu hubungan pernikahan, saat salah satu atau bahkan keduanya sudah tidak ingin hidup bersama lagi sebagai suami istri.
Bagaimana perceraian bisa terjadi? Mari kita lihat beberapa alasan umum terjadinya perceraian.
1. Perselingkuhan
Perselingkuhan atau adanya orang ketiga menjadi alasan yang sering ditemui pada kasus retaknya rumah tangga. Kemarahan dan kebencian adalah alasan umum yang mendasari adanya kecurangan dalam pernikahan. Perselingkuhan juga sering dimulai dengan adanya hubungan persahabatan, yang lama-kelamaan menjadi hubungan gelap.
Menurut seorang ahli perceraian Ruth Houston “Dimulai dengan urusan emosional yang kemudian menjadi urusan fisik”.
2. Uang
Masalah keuangan adalah masalah umum terjadinya perceraian. Seorang ahli Perencana Keuangan Lauren Lyons Cole, merekomendasikan bahwa pasangan harus tahu segalanya tentang uang masing-masing sebelum memutuskan untuk menikah. Harus tahu berapa penghasilan pasangan Anda sampai bagaimana pasangan Anda mengelola uang.
3. Kurang komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam suatu hubungan perkawinan. Ketika tidak mampu berkomunikasi secara efektif, itu akan mengarah pada tingkat kekesalan dan frustrasi sehingga berdampak buruk pada pernikahan.
Komunikasi adalah fondasi dari perkawinan yang kuat. Mulailah berkomunikasi baik dengan pasangan Anda agar hubungan Anda bisa terhindar dari perceraian.
4. Berdebat terus menerus
Berdebat tanpa henti selain mengabiskan waktu dengan sia-sia, akan berdampak juga pada hilangnya hubungan yang harmonis. Dalam suatu hubungan suami istri banyak hal yang sering menjadi perdebatan. Dengan keegoisan masing-masing yang merasa tidak didengar atau dihargai dan bahkan sulit untuk melihat sudut pandang orang lain akan mengarahkan pada argumen yang tidak pernah habis, dan berujung pada perceraian.
5. Kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan
Semua orang pasti ingin memiliki hubungan pernikahan yang sesuai dengan harapan. Memang sangat mudah untuk menaruh harapan yang tinggi pada pasangan Anda. Namun kenyataan yang terjadi kadang tidak sesuai dengan harapan, kenyataan yang dijalani saat berumah tangga jauh di luar ekspetasi Anda.
Seringkali juga harapan-harapan ini mengakibatkan tekanan terhadap pasangan Anda. Dengan tidak tercapainya harapan ini, menyebabkan kekecewaan sehingga Anda berpikir bahwa hubungan ini tidak sukses, dan kemudian memutuskan untuk bercerai.
6. Kurangnya Kemesraan
Kurangnya perhatian atau kemesraan dapat dengan cepat merusak pernikahan, karena membuat pasangan Anda merasa seolah-olah mereka hidup dengan orang asing daripada pasangan. Ini bisa jadi karena kurangnya keintiman baik fisik maupun emosional. Kemesraan tidak selalu tentang seks. Menjadikan hubungan Anda terasa intim dan istimewa adalah tanggung jawab bersama sebagai suami istri. Lakukan sedikit tindakan perhatian, kebaikan, penghargaan, dan nikmati kedekatan fisik sebanyak mungkin untuk mempermanis hubungan.
7. Pernikahan dini
Pernikahan dini sering terjadi karena adanya suatu kejadian, seperti married by accident atau hamil di luar nikah. Karena tidak matangnya pasangan muda yang menikah akan berujung pada perceraian. Pernikahan dini adalah pasangan yang menikah pada usia 20-an dan bahkan ada yang masi berusia belasan tahun.
8. Kekerasan
Kekerasan fisik atau emosional adalah kenyataan menyedihkan yang banyak terjadi dalam keluarga. Kekerasan baik dari suami, istri, atau anak pasti akan berdampak buruk pada keutuhan rumah tangga. Memang tidak ada tolerir bagi pelaku kekerasan dalam rumah tangga karena itu membahayakan, sehingga jalan yang di tempuh adalah peceraian.
Tidak ada pernikahan yang mudah. Bahkan pasangan dengan niat baik terkadang tidak dapat mengatasi adanya tantangan, dan berakhir di ruang sidang. Itulah mengapa penting untuk bijaksana dalam mengatasi masalah dalam hubungan Anda sejak dini. Jangan menunggu sampai tidak bisa diperbaiki. Bersikap baik terhadap pasangan agar keharmonisan tetap terjaga. Cobalah jalan yang terbaik sebelum Anda menyerah dan memutuskan untuk bercerai. Dengan begitu Anda dapat merasa tenang dan yakin kalau mengetahui Anda telah mencoba semua alternatif sebelum mengambil langkah besar.
Editor: Eva Aruperes