MANADO, ZONAUTARA.com – Path, termasuk salah satu aplikasi media sosial yang sangat populer di Indonesia. Aplikasi besutan tiga serangkai Dave Morin, Shawn Fanning dan Dustin Mierau ini menempati urutan ketiga pengguna terbanyak di Indonesia, menurut Statista.
Bersaing dengan Twitter di urutan keempat, pada tahun 2016, Path berhasil merebut 27,22 persen pengguna media sosial di Indonesia. Urutan pertama tentu Facebook yang diikuti oleh Instagram.
Secara global, pengguna Path terus menurun dan tidak mampu bersaing dengan dua raksasa media sosial teratas itu. Kondisi itu membuat manajemen Path mengambil langkah menutup Path.
Lewat akun Twitternya, Path mengumumkan akan menutup layanan selamanya pada 18 Oktober 2018 nanti. Sementara untuk layanan bisnis pelanggan Path akan ditutup per 15 November. Aplikasi Path sendiri akan dihapus dari Google Play Store dan App Store mulai 1 Oktober.
Banyak pengguna menyesali langkah Path menutup layanan selamanya, padahal sudah hadir sejak 2010 ini.
“Terima kasih atas dukungan dan cintanya,” begitu kalimat tertera dalam pop up yang muncul jika saat ini pengguna login ke account Pathnya.
Jika pengguna Path tidak ingin kehilangan semua moment dan data yang sudah diupload ke Path, perusahaan yang sempat mendapatkan suntikan dana dari Bakrie Global Group sebesar 25juta dolar AS itu, silahkan mendowloadnya.
Path memberikan dua opsi untuk mengunduh data pengguna, pertama melalui situs remsi Path yang dapat diakses di: https://path.com/login?continue=/settings/backups.
Dan cara kedua melalui aplikasi. Silahkan masukan email aktif untuk menerima data dari Path.
It is with deep regret to announce that Path service will be discontinued. It has been a long journey and we sincerely thank each one of you for your years of love and support Path.
Please visit here https://t.co/2MFh5A7C23 for more details. pic.twitter.com/rczKgx6ooW
— Path (@path) September 17, 2018
Namun Path memberi syarat, untuk dapat melakuklan backup data, pengguna harus memiliki Path versi 8.0.0. Jika pengguna tidak ingin lagi membackup datanya, Path berjanji akan memusnahkan semua data yang pernah diunggah ke Path.
Path memang pernah dirudung masalah, saat ketahuan mengumpulkan data pengguna tanpa sepengetahuan dan persetujuan penggunanya termasuk data kontak telepon.
Path waktyu itu didenda 800 ribu dolar AS oleh Federal Trade Commission karena dianggap bersalah. Sejak saat itu pengguna Path terus menurun drastis.
Editor: Ronny Adolof Buol