MANADO, ZONAUTARA.com – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) menyatakan, situasi Kota Manado dan sekitarnya kondusif, pascaaksi penolakan kedatangan Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Alatthos, Senin (16/10/2018).
Hal tersebut ditegaskan Kabid Humas Polda SulutvKombes Pol Ibrahim Tompo.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, terutama melalui media sosial. Tetap jaga kerukunan, persatuan dan kesatuan,” ujarnya, Selasa (16/10/2018).
Menurut dia, tidak ada hal yang cukup rawan dan meresahkan masyarakat.
“Kondisi yang ada walaupun sempat terjadi gesekan, namun semua dapat diatasi dan diamankan oleh aparat keamanan,” pungkasnya.
Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito pun mengapresiasi petugas di lapangan, di mana terlihat sinergi TNI dan Polri yang dengan sigap dapat mengamankan kedua belah pihak, sehingga tidak berlarut dan tidak ada korban.
Diketahui, penjagaan sejak awal dilakukan ekstra ketat oleh personel kepolisian dan TNI di sekitar Bandara Sam Ratulangi Manado, sebagai langkah antisipasi untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan. Kendaraan taktis kepolisian juga disiagakan di sekitar bandara.
Kedatangan Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith adalah untuk menghadiri Haul Akbar ke-7 ayahnya, Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith dan Doa Akbar untuk Bangsa Indonesia, khususnya Doa Bersama untuk Palu dan Donggala, yang digelar di Masjid Habib Alwi bin Smith, Kelurahan Karame, Manado, Senin malam.
Aksi penolakan juga terjadi di ruas Jalan R.E. Martadinata, Paal Dua. Namun, situasi yang sempat memanas, berhasil diredam dengan upaya persuasif oleh pihak kepolisian yang dipimpin Wakapolda Sulut Brigjen Pol Johni Asadoma.
Asadoma pun berdialog dengan perwakilan Ormas. Sesaat kemudian, massa berangsur-angsur membubarkan diri, Selasa dini hari, sekitar pukul 04.00 Wita. Beberapa jam kemudian, Habib Bahar Smith beserta rombongan kembali ke Jakarta dalam keadaan aman. (K-02)
Editor : Christo Senduk