bar-merah

CEPF Wallacea putar video “The Almost Perfect Wallacea” di Our Ocean Conference 2018

MANADO, ZONAUTARA.com – CEPF (The Critical Ecosystem Partnership Fund) Wallacea  mendapat kesempatan memutar video yang menggambarkan kerja-kerja konservasi di wilayah Wallacea di Our Ocean Conference (OOC) 2018.

Video berdurasi 7 menit 15 detik itu diberi judu; The Almost Perfect Wallacea dan mendapat kesempatan screnning pada Our Ocean Film Festival, 28 Oktober 2018.

Bertempat di Meseum Pasifika, Nusa Dua, Bali mengiringi pemutaran video tersebut tampil juga sebagai pembicara Head of Conservation and Development Burung Indonesia, Adi Widyanto; Executive Director Perkumpulan Yapeka (Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam), Akbar Ario dan Chairman Manengkel Solidaritas Sella Runtulalo. Diskusi seputar vdeo tersebut dipandu moderator Ami Raini yang merupakan Site Manager Yapeka di Sulawesi Utara.

Film Festival di OOC dibawah delegasi Burung Indonesia yang merupakan mitra kerja CEPF. OOC merupakan konfrensi international yang digelar di Bali untuk membahas upaya melindungi lautan, melestarikan sumber daya laut, dan juga bisnis yang berkelanjutan soal kelautan.

Dalam beberapa tahun terakhir CEPF memberi perhatian penting terhadap upaya-upaya konservasi di wilayah Wallacea dengan sokongan program dan pendanaan.

Agus Wijayanto dari Yapeka kepada zonautara.com menjelaskan bahwa Wallacea sebagai wilayah penting dalam segitiga terumbu karang dunia merupakan rumah bagi lebih dari 30 juta orang dengan keunikan, budaya dan endemisitas keanekaragaman hayati yang bersanding hidup dengan manusia.

Wallacea merupakan tempat dimana manusia dan alam hidup bersama. Alam menyediakan kebutuhan hidup masyarakat yang berada di Wallacea maupun di luar Wallacea yang memang indah dan terlihat sempurna.

Namun keseimbangan itu telah terbalik karena masalah sampah plastik, penangapan ikan secara destruktif dihampir semua tempat, perubahan iklim dan pemutihan karang, cadangan ikan yang mulai menipis, meningkatnya resiko tangkapan jenis yang dilindungi, dan kemiskinan.

“Kita perlu memperbaiki keseimbangan alam yang rusak tersebut, terutama untuk karang, lamun, mangrove, dan yang penting untuk masyarakat
agar bisa membantu kami memulihkan surga ini demi mengembalikan keseimbangan,” ujar Agus, Rabu (31/10/2018).

Video itu sendiri dibuat berdasarkan pengalaman-pengalaman lapangan dari mitra di CEPF Wallacea, yang dibuat menjadi satu rangkaian cerita.

“Tujuannya untuk memberikan gambaran kepada audiens di OOC tentang kondisi di Wallacea, kekayaan alam dan budaya, permasalahan yang terjadi, upaya yang dilakukan dan tentunya dukungan dari semua pihak untuk Wallacea,” kata Agus.

 

Editor: Ronny Adolof Buol



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com