TOMOHON, ZONAUTARA.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk netral dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019.
Koordinator Divisi (Kordiv) Penyelesaian Sengketa Bawaslu Provinsi Sulut Awaludin Umbola mengatakan, netralitas ASN sangat mempengaruhi kualitas Pemilu 2019 nanti.
Menurut mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) ini, ASN memiliki hak konstitusional untuk memilih dalam pemilu.
“Soal netralitas ASN, Bawaslu pertegas bahwa ASN ini secara konstitusi punya hak memilih, tetapi mereka dilindungi untuk tidak berpihak,” ungkap Umbola, di sela-sela Media Gathering Pengawas Tahapan Kampanye Pemilu 2019, yang digelar di Elmons Coffee Tomohon, Kamis (15/11/2018).
Menurut dia, di Kota Tomohon, pihaknya sudah menyurat kepada Wali Kota Tomohon soal netralitas para ASN yang ada di jajaran Pemerintah (Kota Pemkot) Tomohon.
Sementara itu, Kordiv Hukum dan Informasi Bawaslu Provinsi Sulut Supryadi Pangelu mengatakan, bahwa sanksi terhadap ASN yang tidak netral dalam pelaksanaan Pemilu sudah jelas.
“Kalau dulu rekomendasi bagi ASN yang tidak netral hanya pembina kepegawaian. Tapi kalau sekarang, rekomendasi langsung diberikan kepada Komisi ASN (KASN) dan KASN yang langsung memberikan sanksi,” ungkap Pangelu didampingi Ketua Bawaslu Tomohon Deisy Soputan dan dua pimpinan lainnya, yakni Steffen Linu serta Irfan Dokal.
Di mana, kata dia, rekomendasi yang diberikan mulai dari tidak adanya kenaikan pangkat dan juga penurunan pangkat hingga sanksi pemberhentian.
Sehingga, lanjut Pangelu, pihaknya berharap agar para ASN bisa menjaga netralitas sehingga tidak terjerat pelanggaran pemilu yang bisa berdampak pada karir.
Pangelu pun turut mengimbau kepada para peserta pemilu agar tahapan kampanye saat ini dapat dilakukan dengan sopan, santun, tertib dan juga tidak menyebarkan hoaks.
“Kalau bicara demokrasi pesan-pesan yang disampaikan adalah pesan yang damai. Simbol-simbol ini harus dijaga agar Pemilu yang bermartabat bisa tercipta,” pungkasnya.
Editor : Christo Senduk