MANADO, ZONAUTARA.com – Sebuah inovasi teknologi revolusioner diperkenalkan kepada publik Kota Manado, Rabu (28/11/2018) kemarin di Swiss Bell Hotel.
Inovasi teknologi tersebut adalah HARA, sebuah perusahaan fintech yang bakal merevolusi sistem akses pembiayaan di komunitas pertanian.
Hebatnya HARA tak hanya menyasar pasar Indonesia, tetapi akan hadir pula di pasar pertanian di wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika Timur.
CEO HARA Regi Wahyu memaparkan, saat ini teknologi informasi terutama data adalah segala-galanya. Penggunaan big data telah mendisrupsi berbagai sektor. Sektor pertanian harus segera mempersiapkan diri masuk dalam disrupsi data.
HARA adalah layanan agritech berbasis data yang saat ini memfasilitasi pengumpulan data pertanian secara real time dari petani langsung.
“Kami telah mengumpulkan data pertanian dari puluhan ribu petani di seluruh Indonesia,” jelas Regi.
Petani yang berkontribusi pada sistem HARA mendapat insentif dalam bentuk aset digital berupa Hara Token.
Nantinya petani dapat menggunakan Hara Token dalam bertransaksi atau mendapat jaminan pengajuan kredit dari sektor perbankan.
Tak hanya petani yang dapat menjadi pemain dalam Hara Token, masyarakat umum pun dapat masuk dalam ekosistem Hara dengan cara melakukan investasi pembelian Hara Token.
“Hara Token akan membantu mendorong inklusi finansial. Banyak petani yang sampai sekarang masih unbanked dan tidak mampu mencari bantuan ke bank. Misalnya terkendala di jaminan sertifikat tanah dan kepemilikan NPWP. Hara Token akan menjadi jembatannya,” jelas Regi.
Hara Token sendiri diciptakan berbasis teknologi blockchain, dan menjadi perusahaan pertama yang menerapkan teknologi blockchain di Indonesia dalam hal memberikan dampak sosial.
Pemanfaatan teknologi blockchain menjadikan Hara Token sebagai asset digital, yang prospek keuntungannya memiliki margin yang sangat besar dibanding aset konvensional lainnya.
Kegiatan di Manado merupakan rangkaian roadshow yang diadakan HARA untuk mengedukasi masyarakat tentang platform digital ini.
Tadi malam, HARA menggandeng CEO Baba Rafi Enterprise Hendy Setiono dan Founder Success Before 30, Chandra Putra Negara.
“Saya semangat sekali bergabung dalam HARA, HARA dapat dimaknai sebagai harapan rakyat dalam mencetak pebisnis dan pekerjaan baru di masyarakat. Visi yang realistis sebagai solusi dari masalah keseragaman data beserta proses kerja nyata, yang sudah ditunjukan oleh HARA, membuat saya percaya bahwa HARA dapat membawa dampak besar bagi masyarakat Indonesia,” kata Chandra Putra Negara.
Penetrasi HARA dalam sektor pangan dan pertanian telah didukung kerjasama dengan berbagai lembaga sosial masyarakat, Asuransi Parolamas, BNI, BTPN, HEXA Agro, Rabobank dan berbagai instansi yang sedang dalam tahap negosiasi.
“Kedepannya, HARA akan terus terbuka untuk kontribusi dari instansi maupun masyarakat dalam membantu dan memberikan dampak sosial yang besar bagi sektor pertanian di Indonesia,” jelas Regi.
Editor: Ronny Adolof Buol