ZONAUTARA.com – Durian asal Indonesia semakin merambah pasar di tujuh negara, yakni Hongkong, Thailand, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Belanda dan Australia.
Jika pada tahun 2017, neraca perdagangan durian defisit, maka pada tahun 2018 mengalami surplus dengan lonjakan yang sangat tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan volume ekspor durian pada Januari – September surplus 733 ton.
Hingga september 2018, ekspor durian mencapai 1.084 ton dari sebelumnya hanya 764 ton. Impor menurun menjadi hanya 351 ton dari dari tahun 2017 pada angka 524 ton.
“Meningkatkan volume disiasati dengan mengubah sistem dan regulasi yang mempermudah dan mempercepat pengurusan izin investasi dan ekspor,” kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi seperti dikutip dari Sindonews.com awal pekan lalu.
Suwandi menambahkan untuk mempermudah izin ekspor, Kementan telah menerapkan sistem OSS (Online Single Submission). Regulasi direvisi, di antaranya Permentan 29 tahun 2018. Semula mengurus izin ekspor tanaman hias dan benih hortikultura butuh waktu delapan hari sekarang menjadi tiga jam untuk dokumen yang sudah clear and clean.
Kementan pun secara masif melakukan penanganan dari hulu, budidaya hingga hilir dikawal sehingga menghasilkan durian berkualitas dan bersaing. Alhasil, ekspor durian nasional kini telah menembus banyak negara.
Dilaporkan Detikcom, di tahun 2017, jumlah bantuan bibit mencapai 112.000 batang dan tahun 2018 sebanyak 211.000 batang. Di 2018, Kementerian Pertanian juga membangun kawasan durian seluas 5.000 hektar serta penanganan hulu-hilir hingga promosi dan kontes durian.
“Durian saat ini sedang musim panen di beberapa daerah sentra yang berlangsung pada November hingga April. Cita rasa durian lokal lebih enak dan harga terjangkau. Artinya, durian tidak hanya diminati dalam negeri, kami optimis di tahun 2018 ini volume ekspor durian semakin naik,” tuturnya.
Perlu diketahui, jenis durian lokal yang memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan durian negara-negara tetangga yakni durian Pelangi Papua, Srombut Kalimantan, durian Merah Banyuwangi, Tembaga, Si Mas Sunan dan Petruk. Indonesia pun memiliki durian Lay, Romo Banyumas dan lainnya.
“Ada juga durian Bawor di Banyumas, rata rata 100 buah per pohon, berat 2 hingga 3 kg per buah. Harga di petani Rp 45 ribu per kg dan di eceran Rp 65 ribu per kg,” ungkap Suwandi.