Manado bukan lagi kota paling toleran

Ronny Adolof Buol
Penulis Ronny Adolof Buol
Kota Manado di malam hari. (Foto: Hermondo Kasiadi)



MANADO, ZONAUTARA.com – Jika pada tahun 2017 Kota Manado menjadi kota paling toleran, tahun ini Manado hanya menduduki urutan keempat.

Urutan pertama kota paling toleran menurut hasil penilaian indeks kota toleran (IKT) Setara Institute pada tahun 2018 adalah Singkawang.

“Kota dengan peniliaian IKT tertinggi adalah Singkawang, Kalimantan Barat dengan skor 6.513,” kata Ketua Setara Institute, Hendardi saat memaparkan hasil penilaiannya di Jakarta, Jumat, 7 Desember 2018.

Menyusul setelah Singkawang adalah Salatiga dengan skor 6.447, Pematang Siantar (6.280), Manado (6.030), Ambon (5.960), Bekasi (5.890), Kupang (5.857), Tomohon (5.833), Binjai (5.830) dan Surabaya (5.823).

Hendardi mengatakan Singkawang dinilai paling sukses menerapkan toleransi berkat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan produk hukum lainnya yang dibuat kota tersebut.

Sementara itu, kota yang paling rendah toleransinya adalah kota Tanjung Balai, Sumatera Utara. Adapun sembilan kota lain yang dinilai minim toleransi adalah Banda Aceh, Jakarta, Cilegon, Padang, Depok, Bogor, Makassar, Medan dan Sabang.

Penilaian IKT dilakukan Setara terhadap 94 kota yang ada di Indonesia. Ada empat variabel yang digunakan sebagai alat ukur indikator toleransi dalam tata kelola kota, yaitu regulasi pemerintah kota, tindakan pemerintah, regulasi sosial dan demografi agama.

Setara Instutite telah melakukan pemeringkatan kota paling toleran sejak tahun 2015. Tujuannya adalah mendorong praktek toleransi di perkotaan, sehingga memicu kota lain yang masih kurang baik penilaiannya menjadi lebih baik.

“Dua IKT sebelumnya juga telah mendorong wacana publik dalam pentingnya partisipasi lokal,” kata Hendardi.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menuturkan, toleransi menjadi hal yang penting dalam menghadapi tantangan radikalisme dan terorisme. Kedua persoalan ini tak hanya menjadi urusan TNI/Polri tetapi juga seluruh masyarakat.

Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono menuturkan, semaju apapun suatu negara, ketika toleransi tak bisa terbangun dengan baik maka akan menimbulkan perpecahan.

“Toleransi adalah sumber inspirasi,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Singkawang Irwan menuturkan, Singkawang merupakan kota yang sangat plural. Untuk menjaga rasa toleransi antarwarga, pemerintah daerah selalu menekankan pentingnya rasa saling menghargai satu sama lain kepada warga.

“Tidak ada yang dominan. Ini yang kita tanamkan jangan ada yang merasa dominan,” tandasnya.

Editor: Ronny Adolof Buol



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



TAGGED:
Share This Article
Follow:
Pemulung informasi dan penyuka fotografi
3 Comments
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com