bar-merah

DBD masih mewabah di Manado

MANADO, ZONAUTARA.com Demam Berdarah Dengue (DBD) masih mewabah di sejumlah wilayah di Sulawesi Utara (Sulut). Di Kota Manado, penderita penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini pun terus mengalami peningkatan.

Dinas Kesehatan Kota Manado mencatat, sudah ada 366 orang penderita DBD di Kota Manado. Delapan orang di antaranya pun meninggal dunia.

“Kasus masih berlangsung, sementara ini berjumlah 366 kasus, dengan daerah-daerah yang masih terus terjadi pertambahan, yakni Kecamatan Mapanget, Malalayang, Tikala, Wanea, Sario, Singkil, dan Paal Dua. Jumlah kematian delapan orang,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado dr Nora Lumentut.

Menurut dia, pihaknya terus melakukan tindakan preventif untuk mencegah kian mewabahnya penyakit ini. Salah satunya, kata dia, dengan terus memberikan edukasi kepada masyarakat soal kebersihan lingkungan yang merupakan tempat berkembangnya nyamuk DBD.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya pun sudah turun langsung untuk memberantas sarang-sarang nyamuk DBD.

“Kami sudah turun langsung untuk pemberantasan sarang nyamuk dan melakukan penyuluhan di Kelurahan Malalayang Satu Timur. Di wilayaj itu masih sangat banyak rumah-rumah yang kita periksa menggunakan tempat menampung air hujan dan masih terdapat banyak jentik. Itu sangat kita harapkan untuk dibersihkan,” katanya.

Dia menjelaskan, nyamuk tidak hanya berasal dari luar rumah, melainkan juga dari dalam rumah. Sehingga, dia mengimbau masyarakat agar membersihkan bagian dalam dan juga luar rumah yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk DBD.

Nora mengatakan, masyarakat banyak beranggapan, bahwa jika sudah dilakukan pengasapan, maka sudah bebas dari nyamuk DBD.

Padahal, kata dia, walaupun sudah di-fogging tanpa adanya pembersihan dan pemberantasan sarang nyamuk, tidak langsung bersih dari nyamuk DBD.

“Kita tahu fogging itu adalah insektisida, kalau terlalu sering dilaksanakan mengganggu ekosistem binatang atau yang lain,” jelasnya.

Dia pun mengaku sering mengalami kendala saat turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi terkait pemberantasan DBD.

Sementara di Kota Tomohon, untuk awal tahun 2019 ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pratama Anugerah sudah merawat kurang lebih 70 pasien yang terjangkit DBD.

“Sejak awal bulan sekitar 70 pasien yang dirawat di sini. Paling banyak pasiennya anak-anak. Ada juga orang dewasa,” ujar Direktur Utama RSUD Pratama Anugerah Tomohon dr Jerry Bororing.

Editor : Christo Senduk



Jika anda merasa konten ini bermanfaat, anda dapat berkontribusi melalui DONASI. Klik banner di bawah ini untuk menyalurkan donasi, agar kami dapat terus memproduksi konten yang bermanfaat



Share This Article
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com