MANADO, ZONAUTARA.com – Perubahan hormon pada siklus menstruasi diketahui menghasilkan beberapa efek unik. Misalnya, ada penelitian yang telah menemukan bahwa indra penciuman wanita dan cara berjalan akan berbeda selama masa kesuburan tinggi. Bahkan wajah mereka berubah, dan wanita dinilai lebih menarik ketika saat masa subur.
Sementara ada efek-efek lain yang mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, namun ada penjelasan logis untuk itu. Ini bisa menjadi semacam “isyarat” status reproduksi mereka.
Penelitian terdahulu menunjukkan, bahwa suara wanita dianggap lebih memikat selama fase kesuburan yang tinggi pada siklus menstruasi. Belum diketahui secara pasti bagaimana suara wanita berubah untuk memberi sinyal status reproduksi mereka.
Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Evolutionary Psychology memeriksa akustik suara wanita selama periode kesuburan tinggi dan rendah untuk mengidentifikasi perubahan yang tepat dalam karakteristik vokal (misalnya: pitch, kenyaringan, dan frekuensi) yang menghasilkan efek.
Untuk memeriksa hal ini, para peneliti di James Madison University dan Florida Gulf Coast University, merekrut 19 wanita dengan siklus secara alami dan 18 wanita lainnya yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal (usia 17-30), untuk berpartisipasi dalam percobaan singkat.
Dalam percobaan ini, para peneliti meminta wanita untuk merekam suara mereka empat kali selama sebulan. Mereka juga diminta untuk melaporkan tanggal dimulainya menstruasi terbaru mereka.
Berbekal informasi ini, para peneliti membagi rekaman ke dalam empat kelompok berbeda: siklus alami wanita selama masa kesuburan tinggi, siklus alami wanita selama masa kesuburan rendah, wanita dengan alat kontrasepsi selama periode kesuburan tinggi, dan wanita dengan alat kontrasepsi selama periode kesuburan rendah.
Dengan menggunakan program perangkat lunak fonetik, para peneliti memeriksa sifat-sifat vokal spesifik dari rekaman untuk melihat perbedaan apa yang muncul di antara kelompok-kelompok tersebut.
Menariknya, mereka menemukan bahwa properti suara yang dikenal sebagai shimmer vokal secara signifikan lebih rendah di antara wanita dengan siklus alami saat periode kesuburan tinggi.
“Kurang variabilitas dalam amplitudo, seolah-olah menghasilkan suara terdengar mantap,” tulis mereka.
Mereka juga memperhatikan bahwa jitter vokal lebih rendah dan terarah pada kelompok wanita dengan siklus alami pada masa subur yang tinggi.
Sama halnya pada kilau vokal dan jitter yang lebih rendah menghasilkan suara yang lebih jernih, lebih sehat, dan lebih lembut.
Sebaliknya, para peneliti menyatakan, peningkatan dalam shimmer dan jitter menghasilkan suara yang dianggap kasar atau serak. Peningkatan akustik yang sama ini juga telah digunakan sebagai kriteria untuk mendiagnosis disfonia dan patologi suara lainnya.
Poin lainnya patut dicatat. Para peneliti tidak menemukan perbedaan di antara para wanita yang menggunakan kontrasepsi, ketika membandingkan suara mereka selama periode kesuburan tinggi dengan periode kesuburan rendah.
Sangat mungkin bahwa hormon yang bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan vokal di seluruh siklus menstruasi pada dasarnya “dimatikan” oleh kontrasepsi hormonal. Siapa yang tahu bahwa alat kontrasepsi dapat memengaruhi kualitas suara Anda?
Editor: Ronny Adolof Buol