MANADO, ZONAUTARA.com – Gerakan lingkungan sebagai dukungan pada konsep ekowisata kembali akan digelar oleh sejumlah kelompok dan aktivis lingkungan pada Selasa (28/5/2019).
Targetnya adalah menanam 2000 bibit mangorve di pesisir pantai utara Kota Manado, tepatnya di pantai Bahowo, Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken.
“Dari serangkaian penanaman yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, sudah ada 1500 bibit yang berhasil ditanam,” ujar Sonny Tasidjawa salah satu pengagas gerakan ini.
Hutan mangrove menjadi kunci pertahanan benteng pesisir Sulawesi Utara dari berbagai ancaman perubahan laut dan kawasan pesisir.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Lingkungan Hidup Sulut ini menggaet beberapa stakeholder lainnya seperti Manengkel Solidaritas, Kelompok Tunas Baru Bahowo, Pemerintah Kota Manado serta Pertamina Geotermal.
Ikut pula dalam aksi itu beberapa kelompok pecinta alam dan komunitas warga yang peduli kelestarian lingkungan.
Pemilihan Bahowo sebagai lokasi penanaman mangrove, menurut Tasidjawa karena wilayah itu masuk dalam kawasan Taman Nasional Laut Bunaken dan menjadi lokasi terakhir mangrove di Kota Manado.
Konsep ekowisata dengan memperhatikan daya dukung lingkungan serta pelibatan masyarakat sedang didorong oleh beberapa pihak. Konsep itu perlu didukung dengan upaya mempertahankan ekosistem pesisir yang lestari, termasuk mangrove.
“Ini juga merupakan bagian dari edukasi lingkungan bagi masyarakat Kota Manado dan masyarakat yang tinggal di pesisir pada umumnya di Sulawesi Utara,” jelas Tasidjawa.
Masyarakat Bahowo sendiri sangat mendukung aksi ini. Sudah terbentuk kelompok sadar lingkungan serta sadar wisata dengan dukungan pemerintah kelurahan.
Editor: Ronny Adolof Buol