ZONAUTARA.com – Para peneliti di Brown University, telah mengembangkan teknologi yang ditanamkan pada robot, hingga membuat robot bisa mengajarkan dirinya sendiri.
Robot yang sedang dikembangkan itu dapat menulis dan menggambar sketsa hanya dengan melihat.
Mulanya, robot itu diajarkan menulis karakter Jepang, namun kemudian dengan kecerdasan buatan, robot tersebut ternyata mampu menyalin kata-kata ke dalam 10 bahasa yang berbeda, diantaranya bahasa Hindi, Yunani dan Inggris.
Algoritma yang ditanamkan pada robot itu bisa memutuskan dimana dan bagaimana dia menempatkan setiap goresan pena untuk membedakan setiap huruf dalam alfabet. Robot itu juga dapat dengan tepat mengurutkan huruf untuk membentuk sebuah kata.
“Hanya dengan melihat target, robot itu dapat memproduksi kata atau sketsa untuk tindakan selanjutnya,” jelas salah satu peneliti Atsunobi Kotani.
Ada dua model algoritma yang diprogram pada robot tersebut. Algoritma pertama adalah model global yanga memungkinkan robot melihat gambar secara keseluruhan, lalu membantunya memutuskan titik awal yang mungkin bagi setiap karakter dan kata.
Algoritma kedua adalah sebuah model lokal yang membantu robot menyelesaikan karakter yang sedang dikerjakannya, dengan membuat gerakan dan menempatkannya secara tepat.
Kedua algoritma ini memungkinkan robot dapat menulis kedalam bahasa yang belum pernah dilihat sebelumnya. Para peneliti mengaku terkejut dengan kemajuan ini.
Akurasi dari kemahiran robot ini telah mencapai 93 persen. Dia bahkan bisa menulis dalam huruf kursif.
Peneliti sedang mengembangkan kearah yang lebih maju, apakah robot ini bisa diajarkan tulisan tangan dan mempelajari tandatangan seseorang.
Jika ini berhasil, teknologi ini akan berpengaruh pada soal verifikasi perjanjian dari sebuah dokumen hukum. Kemajuan ini juga menjadi ancaman bagi pekerja di bidang administrasi.
Robot yang belum diberi nama itu bahkan dikonfirmasi bisa membuat sketsa ulang lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci hanya dengan melihatnya saja.
Disarikan dari: This crafty robot can write in languages it’s never seen before
Editor: Ronny Adolof Buol