MANADO, ZONAUTARA.com – Ini sudah sering terjadi. Sulawesi Utara (Sulut), khususnya Kota Manado punya tempat istimewa bagi Amerika, setidaknya bagi Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) dan Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika di Surabaya.
Manado, sebagai ibukota Sulut kerap didatangi oleh Kedubes dan Konjen Amerika di Surabaya. Berbagai kegiatan pernah digelar di Manado, begitu juga dengan kerjasama yang sudah terjalin.
Senin (17/6/2019) kemarin, lagi-lagi AS menempatkan Sulawesi Utara sebagai provinsi di Indonesia dalam posisi penting. Duta Besar AS Untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr dan Konsul Jenderal AS di Surabaya Mark McGovern, hadir di Manado.
Kehadiran para pejabat Amerika di Manado itu menandai hubungan diplomatik yang sudah terjalin antara pemerintah AS dengan Indonesia selama 70 tahun.
Hubungan diplomatik kedua negara telah berlangsung sejak 1949, saat Presiden AS, Harry S Truman mengutus Merle Cochran sebagai dubes pertama Amerika untuk Indonesia.
Hingga kini, hubungan kedua negara bukan saja hanya dalam hubungan politik, namun juga dalam berbagai aspek. Donovan mengatakan bahwa kini negaranya mengkonsentrasikan hubungan diplomatik itu pada sektor pembangunan sumber daya manusia, pendidikan, kerjasama ekonomi serta pertahanan.
Kehadiran para pejabat Amerika di Manado menegaskan hal itu. Dalam serangkaian kegiatan yang padat, Pemerintah Provinsi Sulut mendapat berbagai keuntungan. Salah satunya adalah kesepakatan investasi sebesar US$50 juta dari perusahaan Amerika.
Adalah Forever Ocean yang menanamkan investasi dibidang marine culture (budidaya perikanan laut). CEO Forever Ocean, Jason Heckathorn pada acara gunting pita kerjasama itu, menegaskan komitmen perusahaannya menerapkan teknologi canggih untuk budidaya ikan di perairan Sulut.
Jason berharap, kehadiran perusahaannya sekaligus menjadi kesempatan bagi Sulut untuk mentransfer teknologi tinggi dalam menghasilkan spesies ikan yang bermutu tinggi.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyambut baik investasi itu. Olly mengatakan bahwa Sulut punya potensi kekayaan alam yang luar biasa.
“Ini adalah kepercayaan tinggi dan sangat menguntungkan bagi kita. Ini adalah investasi besar Amerika yang hadir di perairan Sulut,” ujar Olly.
Olly optimis akan semakin banyak investor dari Amerika menanamkan modalnya di Sulut. Kehadiran Forever Ocean akan memantapkan sektor kelautan dan perikanan serta mendukung perekonomian masyarakat Sulut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Ronald Sorongan mengatakan investasi Forever Ocean itu akan memberi dampak bagi nelayan yang ada di Sulut.
Budidaya sistem keramba terapung yang dikembangkan oleh Forever Ocean terutama menyasar ikan bobara. Menurut Sorongan, lokasi budidayanya kini sudah mulai beroperasi di Likupang (Minahasa Utara) dan Bulo (Minahasa), serta akan meluas ke berbagai wilayah lainnya.
Latihan perang bersama
Penguatan hubungan diplomatik Amerika juga dilakukan di bidang pertahanan, dengan menggelar Latihan Bersama (Latma) dengan sandi “Cope West 2019” antara TNI Angkatan Udara RI dengan Angkatan Udara AS (United States Air Force-USAF) di Lanud Sam Ratulangi Manado.
Ini bukan pertama kalinya Amerika menggelar Latma di Manado. Sebelumnya Cope West juga digelar pada 2016 dan 2018. Cope West kali ini akan digelar pada 17 Juni hingga 28 Juni.
Upacara militer pembukaan Cope West 2019 itu digelar Senin pagi kemarin, dengan Inspektur Upacara Komandan Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi Kolonel Pnb M. Satriyo Utomo, yang didampingi Vice Commander 35th Fighter Wing, Colonel Paul Donald Kirmis selaku Exercise Director dari TNI AU dan USAF.
Kolonel Pnb M. Satriyo dalam sambutannya menyampaikan latihan ini memberikan kesempatan bagi kedua angkatan udara untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas personel, baik TNI AU maupun USAF yang terlibat dalam latihan.
“Yang terpenting adalah untuk mempererat hubungan bilateral, tidak hanya antara kedua angkatan udara, tetapi juga antara kedua negara, yang akan sangat berguna bagi kita di masa yang akan datang,” ujar Utomo.
Senada dengan Utomo, Colonel Paul D. Kirmis juga mengatakan bahwa latihan ini akan memberikan kesempatan untuk memperkuat persahabatan yang sudah ada seraya mengasah kemampuan dan keterampilan personel yang terlibat.
“Kami semua sangat bersemangat untuk melaksanakan latihan ini. Bersama kita akan mendorong keamanan, stabilitas dan kemakmuran di seluruh wilayah Indo-Pasifik,” ujar Kirmis.
Selain melibatkan 13 pesawat tempur dari TNI AU dan USAF, Cope West 2019 juga didukung hampir 300 personel dari kedua Angkatan Udara.
TNI AU mengerahkan 7 pesawat tempur F-16 dari Skuadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun sementara USAF mengerahkan 6 pesawat dari 14th Fighter Squadron yang berpangkalan di Misawa Jepang.
Perayaan Kemerdekaan
Manado juga mendapat kehormatan sebagai tuan rumah Perayaan Hari Kemerdekaan AS ke-243. Perayaan itu digelar di Sheraton Four Point Hotel, Senin malam, yang dihadiri sekitar 300 tamu undangan.
Deretan tamu VIP dari luar Sulut antara lain, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Akhmad Sukardi, Konsul Jenderal Australia Chris Barnes, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Bupati Sumenep Abuya Busyro, dan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.
Sementara berbagai pejabat teras Provinsi Sulut dan berbagai kota/kabupaten di Sulut ikut juga hadir dalam perayaan yang berlangsung meriah itu.
Donovan yang kembali menyampaikan sambutannya mengapresiasi kemitraan lintas samudera antara kedua negara.
“Dua negara adalah negara demokrasi dengan sistem yang sama, yakni berbeda tetap satu,” kata Donovan.
“Hari ini, sebagai dua negara demokrasi merayakan 243 tahun kemerdekaan Amerika dan 70 tahun peringatan hubungan diplomatik antara Amerika dan Indonesia dan bersama menyongsong masa depan di tengah upaya untuk memajukan kepentingan bersama di Asia Pasifik yang bebas dan terbuka dan di Manado merayakan banyaknya persamaan kita,” kata Donovan.
Menurut Donovan, Bhinneka Tunggal Ika dan E Pluribus Unum, motto kedua negara merupakan keyakinan kedua negara tentang kuatnya keragaman dan mewakili seruan untuk memperdalam kebersamaan dalam keberagaman.
Gubernur Olly dalam sambutannya kembali lagi berharap kemitraan antara Sulut dengan Amerika akan terjalin semakin erat.
“Bukan hanya bagi kita tetapi Sulawesi Utara secara umum, karena dikenal sebagai daerah yang aman, nyaman dan sejahtera, sehingga banyak yang mau datang dan berinvestasi di sini, yang akan berdampak pada kesejahteraan rakyat, dan berharap acara-acara seperti ini sering digelar di daerah kita,” kata Olly.
Peliput/Fotografer: Suhandri Lariwu, Ronny Buol
Editor: Ronny Adolof Buol