BITUNG – Merubah jalan setapak menjadi jalan lintas kelurahan dengan lebar 6 meter dan panjang 4.400 meter. Untuk melaksanakan proyek tersebut harus ditempuh dengan berbagai pengorbanan. Salah satu bentuk pengorbanan warga adalah dengan merelakan sebagian tanahnya yang dilalui proyek pembangunan jalan tersebut.
Hengky (48) warga Duasudara adalah salah satu dari puluhan warga yang turut merelakan tanahnya untuk pelebaran jalan. Hengky mengatakan bahwa dia dan sebagian warga lainya rela dan ikhlas serta merasa sangat senang dengan adanya program ini.
“Saya memberikan tanah ini dengan rela dan ikhlas. Dengan adanya proyek ini saya mendapatkan banyak keuntungan, pasalnya harga tanah di sekitar lokasi langsung naik drastis,” ujarnya.
Menurutnya, sebelum jalan tersebut dibuat harga tanah hanya sekitar 15 juta per petaknya (250 m²) itupun sangat jarang warga yang tertarik membeli tanah di wilayah tersebut dengan alasan akses jalan yang hanya bisa dilalui sepeda motor, bahkan jika musim penghujan tiba jalan tersebut tidak bisa dilalui oleh sepeda motor karena kondisinya yang becek dan licin.
“Dengan adanya pelebaran jalan tersebut, harga tanah di sekitarnya sudah pasti akan naik drastis,” pungkasnya.
Warga merasa sangat senang dengan adanya program ini, disamping bisa membantu menaikan harga jual tanah, warga juga sangat terbantu dan dimudahkan dalam hal transportasi baik pada musim kemarau maupun musim hujan.