MANADO, ZONAUTARA.com – Penyumbang inflasi terbesar di Kota Manado sepanjang bulan Agustus 2019 adalah rica jenis Rawit, yaitu sebesar 0,3049 persen. Sedangkan penyumbang deflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Agustus 2019 adalah Tomat Sayur sebesar 3,0202 persen.
Berdasarkan Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kota Manado pada bulan Agustus 2019 mengalami deflasi sebesar 1,50 persen. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulut Marthedy M Tenggehi mengatakan, inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,95 persen dan inflasi secara year on year sebesar 3,88 persen.
Dijelaskannya, inflasi di Kota Manado pada bulan Agustus 2019 disebabkan adanya penurunan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 9,34 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks adalah kelompok pengeluaran Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 5,82 persen; kelompok pengeluaran Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 2,23 persen
“Selain itu, juga kelompok pengeluaran Sandang sebesar 2,13 persen; kelompok pengeluaran Kesehatan sebesar 0,53 persen; kelompok pengeluaran Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar sebesar 0,35 persen; dan kelompok pengeluaran Transport, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,35 persen,” jelas Marthedy, Senin (02/09/2019).
Untuk kota-kota Indeks Harga Konsumen di Pulau Sulawesi yang berjumlah 11 kota, lanjutnya, pada Agustus 2019 tercatat 7 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Watampone sebesar 0,72 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Pare-Pare sebesar 0,04 persen.
“Sedangkan deflasi terdalam terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 2,10 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 0,02 persen,” terangnya.
Editor: Rahadih Gedoan