ZONAUTARA.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa kali gempa susulan (aftershock) pascagempa utama (mainshock) dengan magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi 7,1 yang berlokasi di titik koordinat 1.63 LU 126.39 BT atau 134 kilometer Barat Laut Jailolo, pada kedalaman 73 kilometer di Maluku Utara, Kamis (14/11/2019) pukul 23:17:41 WIB.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo, gempa susulan masing-masing tercatat adalah Magnitudo 5.0 pada Jumat (15/11/2019) dini hari pukul 00:55:18 WIB, dengan titik lokasi di 1.54 LU,126.46 BT atau 128 km Barat Laut Jailolo di kedalaman 10 kilometer.
“BMKG menyatakan gempa susulan ini tidak berpotensi tsunami,” kata Agus.
Kemudian gempa selanjutnya, imbuhnya, tercatat dengan magnitudo 5.9 pada Jumat (15/11/2019) dini hari pukul 01:45:39 WIB yang berada di titik lokasi 1.49 LU, 126.40 BT dengan pusat gempa berada di dasar laut atau 127 km Barat Laut Jailolo di Kedalaman 10 Km. Gempa tersebut juga dinyatakan tidak berpotensi tsunami dan guncangannya dirasakan (MMI) III Ternate, II-III Manado, II-III Tahuna dan II-III Bitung.
“Sebelumnya BMKG menyatakan status peringatan dini tsunami pascagempa utama M 7,1 yang diakhiri pada pukul 01.45 WIB,” jelasnya.
BMKG juga, kata Agus, memutakhirkan laporan adanya gelombang tsunami dengan ketinggian masing-masing 0,6 meter di Ternate (23.43 WIB), 0,9 meter di Jailolo (23.43) dan 0,10 meter di Bitung (00.08 WIB).
“Sementara ini belum adanya laporan kerusakan infrastruktur ataupun jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari BPBD bersama TNI/Polri sedang berupaya melalukan kaji cepat terkait pascagempa tersebut,” kata Agus.
Warga sekitar lokasi yang terdampak guncangan gempa, lanjutnya, diharapkan agar tidak panik dan tidak terpengaruh dengan kabar yang tidak benar dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
“Pastikan informasi yang resmi selalu bersumber dari instansi terkait seperti BMKG, BNPB, BPBD, Dinas Provinsi dan pihak berwajib lainnya,” ujar Agus.