MANADO, ZONAUTARA.com – Masyarakat Sulawesi Utara, khususnya yang ada di Kota Manado tak perlu panik. Anjuran itu disampaikan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUUP) Prof Kandou Manado, Dr dr Jimmy Panelewan SpB-KBD terkait dengan informasi adanya pasien yang diduga terinfeksi virus novel corona yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut.
Pasien yang dimaksud adalah seorang interpreter atau penerjemah berwarga negara Indopnesia yang sedang dirawat di ruang isolasi RSUP Prof Kandou sejak Sabtu (25/1/2020).
“Pasien menderita batuk dan pilek biasa karena setelah pemeriksaan lain tidak ditemukan penyakit-penyakit yang serius termasuk gejala pneumonia,” jelas Panelewan, Minggu (26/1/2020) kemarin.
Namun dia memastikan pihaknya tetap menempatkan pasien tersebut di bagian isolasi untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan termasuk pemeriksanan laboratorium.
Pasien sempat berkunjung ke daerah yang terdampak di Cina, tetapi tidak turun dari pesawat.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, dr Steaven Dandel, pasien itu turun dari pesawat yang datang dari Guangzhou dan terdeteksi personel Kantor Kesehatan Pelabuhan. Namun suhu tubuhnya tidak sampai 38 derajat celcius.
Menurut Dandel ada tiga kriteria suspect corona virus, yakni demam, batuk disertai pilek serta nyeri tenggorokan, dan radang paru-paru atau pneumonia.
Menteri datang
Menanggapi informasi soal virus corona di Manado tersebut, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto datang menjenguk langsung pasien pada Minggu (26/1) kemarin.
Terawan dengan diiringi pihak rumah sakit menyapa langsung pasien dari luar ruang isolasi RS Kandou. Dari pihak rumah sakit, Terawan mendapat laporan bahwa pasien wanita yang berprofesi sebagai penerjemah itu negatif virus corona 2019-nCov.
Hasil diagnosis menunjukkan pasien bukan suspect melainkan hanya sakit batuk dan pilek. Kini kondisinya sudah membaik dan tidak demam.
Melihat keadaan pasien yang sudah mulai membaik, Terawan sempat bergurau meminta pasien membuka masker yang menutupi sebagian wajahnya. Meski demikian, pasien masih tetap dalam pengawasan rumah sakit dan tetap menunggu hasil lab yang dikirim ke Jakarta. Bahkan disebutkan jika pasien memilih untuk tidak keluar dari rumah sakit sambil menunggu hasil lab.
Dalam konferensi pers kunjungannya ke Manado, Terawan memastikan hingga saat ini belum ada pasien yang positif terinfeksi virus corona. Ia juga kembali mengingatkan pihak terkait untuk menangani kasus dugaan virus corona sesuai prosedur.
“Semua prosedur kita jalankan, pengecekan labnya, dahaknya, dan sebagainya,” ujar Terawan.
Di lain pihak, di lini masa media sosial banyak warga Manado yang meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah-langkah penting pencegahan virus corona. Netizen mengingatkan soal penerbangan langsung yang mengangkut turis dari Cina ke Manado.
Saat ini terdapat setidaknya 20 penerbangan dari Manado ke Cina dalam seminggu. Sulut menjadi salah satu destinasi wisawatan Cina.
Maskapai Lion Air hingga kini mengoperasikan penerbangan sewa langsung ke delapan kota di China, dan Hangzhou menjadi kota ke delapan (baru dibuka penerbangan) setelah Shanghai, Tianjing, Nanjing, Xi an, Changsha dan Fuzhou dan Guangzhou. (Dari berbagai sumber)
Editor: Ronny A. Buol