BOLMONG, ZONAUTARA.com – Jumlah orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) mengalami peningkatan. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong menyebutkan, khusus penderita HIV pada 2018 lalu berjumlah 16 orang yang dinyatakan positif.
Dua diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut naik menjadi 24 orang yang dinyatakan positif pada 2019. Satu orang bahkan positif AIDS.
“Untuk 2019 delapan orang yang meninggal. Empat laki-laki dan empat perempuan. Satu di antaranya masih anak usia delapan tahun,” ungkap Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinkes Bolmong Fundhora Mokodompit, Senin (10/02/2020).
Di sisi lain, kebanyakan dari ODHA di Bolmong enggan berobat. Padahal, dengan rutin mengkonsumsi Antiretroviral (ARV) mampu menekan serta menurunkan risiko penularan virus HIV/AIDS dalam tubuh.
“Stigma negatif dan cenderung diskriminasi terhadap ODHA membuat beberapa dari mereka menutup diri dan menolak untuk berobat. Petugas kesehatan saja tidak sembarang mengunjungi beberapa penderita. Bahkan sesekali harus menyamar agar tidak ketahuan oleh masyarakat lain,” kata Fundhora.
Selain itu, faktor demografi juga menjadi penyebab. Beberapa ODHA kesulitan mengakses obat-obatan ARV. Khusus di wilayah Bolmong, ODHA harus berobat ke rumah sakit yang ada di Kota Manado.
“Kita di daerah belum menyediakan ARV. Karena ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Jadi penderita harus ke rumah sakit Malalayang, Manado,” sahutnya.
Sekadar informasi, ARV adalah obat penghambat perkembangbiakan dan aktivitas virus HIV agar sistem kekebalan tubuh bisa dibangun.
Jika sistem kekebalan tubuh membaik, maka kemampuan untuk melawan kuman infeksi penyakit lain pun semakin besar. Dengan demikian, ODHA memiliki kualitas hidup yang baik dan angka harapan hidup panjang.
Editor: Rahadih Gedoan