Oleh: Bryan Patrick Yosef Rapar *
Indonesia berada di 10 besar peringkat dunia dengan angka obesitas. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menempatkan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), sebagai daerah dengan angka obesitas paling tinggi di Indonesia, sebesar 30,2 persen.
Apa itu obesitas?
Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih akan menumpuk dalam bentuk lemak.
Apabila kondisi tersebut terjadi terus menerus dalam jangka waktu yang lama, maka akan menambah berat badan hingga mengalami obesitas.
Obesitas juga dipicu pertumbuhan industri dan ekonomi, serta perubahan gaya hidup, asupan nutrisi yang semakin banyak dari makanan olahan, atau diet dengan tinggi kalori.
Masalah obesitas ini terkait dengan peningkatan jumlah kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, serta beberapa penyakit kanker.
Jumlah kematian penderita obesitas yang disertai sejumlah penyakit tersebut lebih banyak dibanding penderita dengan berat badan yang normal.
Penyebab dari Obesitas
Obesitas terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan dan minuman tinggi kalori tanpa melakukan aktivitas fisik untuk membakar kalori berlebih tersebut.
Kalori yang tidak digunakan itu selanjutnya diubah menjadi lemak di dalam tubuh, sehingga membuat seseorang mengalami pertambahan berat badan hingga akhirnya obesitas.
Faktor-faktor lain penyebab obesitas adalah:
• Faktor keturunan atau genetik
• Efek samping obat-obatan
• Kehamilan
• Kurang tidur
• Pertambahan usia
• Penyakit atau masalah medis tertentu
Seperti apa sih orang yang di katakan obesitas?
Seseorang dinyatakan mengalami obesitas, jika indeks massa tubuh (IMT) lebih. Perhitungan tersebut didapat dengan membandingkan berat badan dengan tinggi badan.
Nilai IMT ini digunakan untuk mengetahui berat badan seseorang normal, kurang atau berlebih, hingga obesitas.
Cara penghitungannya, berat badan dibagi tinggi badan pangkat dua (cm ubah ke m) dengan hasil:
• Di bawah 18,5 = Berat badan kurang
• 18,5 – 22,9 = Berat badan normal
• 23 – 29,9 = Berat badan berlebih (kecenderungan obesitas)
• 30 ke atas = obesitas
Komplikasi Obesitas
Penumpukan lemak tubuh ini meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan serius, seperti penyakit jantung, diabetes, atau hipertensi.
Obesitas juga dapat menyebabkan gangguan kualitas hidup dan masalah psikologi, seperti kurang percaya diri hingga depresi
Cara mencegah Obesitas
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah obesitas, berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan:
- Berhentilah makan sebelum anda merasa kenyang.
- Hindari mengkonsumsi makanan ringan, tapi gantilah makanan ringan tersebut dengan buah dan sayur agar tidak menghilangkan hobi tersebut.
- Hindari obesitas dengan berolahraga. Berolahraga juga akan menjaga sistem metabolisme tubuh Anda.
- Ada baiknya anda mengurangi makan-makanan yang manis.
Jadi, sebelum penyakit menyerang tubuh maka ada baiknya Anda melakukan pencegahan terlebih dahulu daripada mengobati.
Karena seseorang yang terkena obesitas sangat rentan untuk terserang berbagai macam penyakit. Menjaga pola makan dan menjalani pola hidup sehat dapat Anda lakukan agar terhindar dari obesitas.
Penulis adalah Mahasiswa di Universitas Katolik De La Salle Manado