Oleh: Sevhia A Worotikan
Di zaman modern ini, telah terjadi begitu banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat, baik itu perilaku maupun aktivitas sehari-hari atau gaya hidup.
Contoh perubahan yang paling terlihat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, yaitu pola makan dan pola nutrisi yang tidak baik untuk kesehatan tubuh, seperti mengkonsumsi minuman bersoda dan minuman keras, sering makan makanan cepat saji, dan sebagainya. Hal ini dapat menjadi faktor memicu terjadinya penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus.
Menurut World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, diabetes mellitus adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah.
Diabetes ini sendiri terbagi atas dua tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes mellitus tipe 1 disebabkan oleh autoimun yang lebih sering terjadi pada anak-anak, dan diabetes melitus tipe 2 disebabkan oleh gaya hidup yang cenderung terjadi pada orang dewasa dan usia lanjut. Tapi tidak menutup kemungkinan, usia muda juga bisa terkena diabetes mellitus tipe 2.
Menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2017, menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia dengan jumlah penderita diabetes Mellitus terbanyak, yaitu 10,3 juta jiwa. Dengan kasus yang paling banyak terjadi, yaitu diabetes mellitus tipe 2.
Jumlah penderita ini dapat terus meningkat bila tidak ditangani dengan baik. Maka dari itu dibutuhkan kesadaran diri untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, dengan cara mengatur pola makan seperti mengatur asupan gula berlebih, memperhatikan asupan nutrisi, kurangi mengkonsumsi makanan cepat saji dan makanan yang manis atau kadar gula tinggi, melakukan pemeriksaan gula darah agar kita dapat mengontrol kadar gula dalam darah, dan juga memperbanyak aktivitas dan rajin olahraga seperti melakukan jalan sehat atau lari pagi.
Penulis adalah mahasiswa Universitas De La Salle Manado.