Oleh: Anisa Nolvia Assa
Radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD) merupakan kondisi dimana usus atau saluran pencernaan mengalami infeksi atau peradangan kronis.
Gejalanya dapat meliputi diare, perdarahan, nyeri perut dan kram, demam, kelelahan, dan nafsu makan berkurang.
Radang usus buntu paling sering dialami oleh anak-anak. Sekitar 4 dari setiap 1.000 anak dibawah usia 14 tahun pernah menjalani operasi usus buntu.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan remaja dan dewasa juga bisa mengalami penyakit radang usus ini, terutama di usia 15-30 tahun.
Walau dikenal dengan nama radang usus, tapi dapat terjadi pada seluruh lapisan dinding sistem pencernaan dari mulut hingga anus.
Sampai pada saat ini belum diketahui penyebab pasti dari penyakit ini. Namun beberapa faktor yang diyakini mempengaruhi munculnya radang usus ini, antara lain seperti faktor keturunan, gangguan sistem kekebalan tubuh, merokok, dan riwayat infeksi.
Penyakit ini diawali oleh bakteri yang masuk ke dalam dinding usus. Bakteri ini dapat melawan sistem tubuh sehingga membentuk inflamasi atau peradangan.
Penyebab radang usus:
Radang usus bisa dipicu oleh beberapa hal seperti infeksi virus, bakteri, maupun parasit.
Infeksi virus, norovirus adalah jenis virus yang kerap menjadi biang radang usus kecil. Virus ini menyebabkan penyerapan cairan dan nutrisi berkurang.
Biasanya virus ini masuk berasal dari makanan yang dicerna tubuh. Namun virus ini dapat menular tanpa perantara makanan seperti seperti melalui kontak tangan, benda maupun bekas muntahan penderita.
Kebanyakan kasus infeksi bakteri bersumber dari makanan. Bakteri-bakteri menempel di dinding usus dan mengeluarkan racun yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak cairan.
Infeksi parasit, infeksi ini kerap menyerupai gejala keracunan makanan. Salah satu parasit penyebab infeksi adalah giardia.
Parasit ini akan menempel pada usus kecil dan menurunkan kemampuannya untuk menyerap cairan secara normal sehingga menyebabkan diare.
Parasit ini hidup dalam air (biasanya kolam renang atau danau) dan masuk ke dalam tubuh melalui air yang terminum.
Beberapa makanan yang dapat mempengaruhi peradangan usus antara lain yaitu makanan instan, gorengan, makanan yang terlalu asin, dan pedas.
Pencegahan:
- Hindari kondisi stress.
- Hindari makanan dan minuman yang mengiritasi dinding saluran pencernaan, seperti makanan yang pedas dan minuman berkafein.
- Hindari merokok.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah makan.
- Sebaiknya konsumsi makanan dan minuman yang kebersihannya terjaga.
Penulis adalah Mahasiswa di Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik De La Salle Manado