ZONAUTARA.COM – Carl Godman, pria Amerika menuturkan kisahnya saat terjangkit virus corona. Dia adalah salah satu dari penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang menghebohkan itu.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @brutamerica, Goldman menyatakan keheranannya sebab istrinya tidak terjangkit virus yang sedang mewabah itu.
“Padahal istri saya terus bersama saya termasuk saat saya dinyatakan positif Covid-19,” tutur Goldman.
Cerita Goldman dimulai, saat dia berlibur dalam paket liburan di kapal pesiar Diamond Princess. Perjalanannya sudah berlangsung selama 16 hari. Di hari terakhir seseorang turun dari kapal sewaktu di Hongkong. Orang itu berada di daratan selama empat hari.
Sewaktu kembali ke kapal, orang itulah yang membawa virus corona. Selama 12 hari mereka dikarantina di Yokohama, Jepang. Usai masa karantina, Pemerintah Amerika Serikat menjemput warga negaranya yang terjebak di kapal tersebut. Termasuk diantaranya adalah Goldman dan istrinya.
Saat naik pesawat Goldman merasa baik-baik saja. Penerbangan selama dua jam itu diisinya dengan tidur. Namun sewaktu bangun dia merasakan demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat celcius.
Karena demam tinggi itu, Goldman kemudian dikarantina di Pusat Medis Universitas Nebraska di Omaha pada tanggal 17 Februari. Saat dikarantina, istrinya selalu bersama dengannya.
Herannya, istrinya tidak terjangkit virus corona yang diderita Goldman.
Goldman mengakui dia juga memiliki sindrom Guillain-Barre, semacam gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang sarafnya. Dia berpikir sindrom itu yang membuatnya dikarantina.
Dia kemudian dibawa ke unit Biocontainment di Universitas Nebraska. Di sana dia tinggal selama 10 hari.
“Tidak ada yang bisa masuk ke kamar saya tanpa mengenakan bio hazmat gear. Semua jendela ditutup, pintu juga ditutup. Dua monitor terus menatap ku, dan kamera mengawasiku setiap saat,” tutur Goldman.
Goldman merasa aneh, sebab dia hanya merasakan batuk kering, tidak seperti flu biasa yang disertai sakit tenggorokan, bersin bahkan badan yang sakit.
“Tidak ada satupun dari itu yang saya alami. Biasanya jika saya demam akan disertai dengan menggigil dan berkeringat. Tapi saat itu saya tidak merasakannya. Saya diberi obat ibuprofen untuk memastikan demam saya tidak datang lagi,” jelas Goldman.
Lihat: Visualisasi data virus corona dalam bentuk grafis racing bar
Setelah dirawat 10 hari, Goldman kemudian dipindahkan ke unit yang lebih rendah selama dua minggu.
“Sekarang saya sudah merasa baik, batuk saya sudah agak membaik. Sebenarnya demam saya sudah hilang sejak 17 Februari. Waktu itu saya sudah merasa baik, tapi masih dikarantina. Saya tidak diijinkan keluar bahkan jendela tidak bisa dibuka. Kalaupun harus keluar, itu hanya untuk mengambil makanan atau memanggil perawat, itupun harus menggunakan masker,” cerita Goldman.
116 orang meninggal di Amerika
Amerika Serikat memang belakangan terserang wabah Covid-19 yang sudah ditetapkan WHO sebagai pandemi ini. Saat artikel ini ditulis, di Amerika sudah ada 6.524 orang yang terjangkit Covid-19, seperti data yang diakses di laman Worldmeters.info pada Rabu (18/3/2020) pukul 17.40 WITA.
Baca pula: Sudah 227 orang positif virus corona di Indonesia
Dari jumlah itu, 116 orang meninggal, dan ada 106 orang lainnya yang sudah sembuh.
Secara global pandemi ini telah menginfeksi 199.478 orang, 8.009 orang telah meninggal dunia, sementara ada 82.802 orang yang sembuh.
Wabah Covid-19 telah menjangkau 155 negara.