ZONAUTARA.com – Angka terinfeksi virus corona terus meningkat sehingga kebutuhan ketersediaan vaksin diperlukan secepatnya. Namun pihak World Health Organization (WHO) menyatakan, tidak bisa mengharapkan vaksinasi hingga pertengahan 2021.
Dalam prosedur normal, tahap pengujian vaksin membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk memverifikasi kemanjuran dan dinyatakan aman serta efektif. Proses panjang ini dibutuhkan untuk menjamin kualitas vaksin.
Namun, angka infeksi virus corona yang terus meningkat menimbulkan desakan kebutuhan vaksin sesegera mungkin. Sehingga timbul kehawatiran bahwa akibat desakan kebutuhan, tingkat keamanan dan kemanjuran vaksin menjadi lebih rendah daripada yang seharusnya.
Beberapa perusahaan farmasi bahkan sudah menekankan pentingnya mematuhi norma pengujian tinggi, tidak ambil jalan pintas alias melenceng dari standar apalagi terburu-buru membawa vaksin ke publik.
Meskipun berbagai negara-negara dunia berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama memberikan vaksin virus corona bagi warganya, namun WHO menyatakan belum bisa mengharapkan hasil ini.
“Kami tahu setidaknya enam hingga sembilan (kandidat vaksin) yang telah melalui jalan panjang penelitian. (Bagaimanapun) menilik linimasa yang realistis, kita belum bisa benar-benar berharap untuk bisa melakukan vaksinasi secara luas hingga pertengahan tahun depan,” kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam konferensi pers virtual di Jenewa, Jumat (04/09/2020) seperti dilansir CNN Indonesia.
WHO menyebut hingga kini ada 34 kandidat vaksin di seluruh dunia dalam berbagai tahap uji klinis terhadap manusia. Di samping itu juga terdapat 142 kandidat vaksin yang masih dalam evaluasi praklinis.
Sementara itu Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuwan WHO berkata organisasi bekerja sama dengan para ahli dari berbagai negara. BPOM AS, FDA termasuk yang digandeng untuk memperjelas kriteria kandidat vaksin yang aman dan manjur. Kemanjuran vaksin setidaknya harus mencapai 50 persen atau lebih.