ZONAUTARA.com – Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok kembali menjadi topik hangat pemberitaan dan perbincangan. Pangkalnya dari beberan Ahok dalam video berdurasi 6 menit 39 detik.
Video itu ditayangkan di channel Youtube POIN. Dalam video yang dinominasi wajah Ahok menghadap kamera tersebut, Ahok banyak membeberkan persoalan di tubuh Pertamina.
Sebagaimana diketahui, mantan Gubernur DKI Jakarta ini kini menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Beberapa hal yang dibeber Ahok dalam video tersebut antara lain soal direksi Pertamina yang suka melobi menteri, direksi yang suka berhutang dan mendiamkan investor.
Ahok juga mengkritik soal gaji yang diterima oleh pejabat Pertamina, yang jumlahnya sangat besar dan masih tetap diterima meski yang bersangkutan sudah dipecat dari jabatannya.
Bahkan secara blak-blakan Ahok bilang semestinya Kementerian BUMN dibubarkan saja dan digantikan dengan superholding.
Bukan Ahok juga tidak dianggap suka bikin ribut. Berbagai pihak menentang dan memberikan kritik soal apa yang disampaikan oleh Ahok di video yang sudah ditonton 1,4 juta kali itu (hingga Kamis 17/9 pagi).
Andre Rosiade dari Komisi VI DPR yang bermitra dengan BUMN mneyatakan geram, dengan pernyataan Ahok. Andre menilai Ahok bikin gaduh di kalangan masyarakat.
Menurut Andre, Ahok sebagai komisaris utama seharusnya membantu menyelesaikan masalah, bukan malah membongkar ‘aib’ Pertamina. Politikus Gerindra itu lalu meminta Presiden Jokowi mencopot Ahok.
“Menurut saya sebagai anggota DPR Komisi VI, ya, yang mitra BUMN bahwa tidak gunanya Presiden mempertahankan Pak Basuki Tjahaja Purnama sebagai Komut Pertamina. Kenapa? Pertama, ya, yang bersangkutan selalu membikin gaduh,” kata Andre kepada wartawan, Selasa (15/9/2020).
Menurut Andre, permasalahan internal Pertamina bukan untuk diumbar-umbar ke publik. Andre juga mengingatkan Ahok tidak membuat kegaduhan
Langkah Ahok yang membongkar aib Pertamina juga dikritik oleh PAN. Sekjen PAN Eddy Soeparno menyebut langkah Ahok kali ini tidak tepat.
“Menurut pandangan kami, apa yang dilakukan Pak Ahok tentu tidak tepat, tidak pas. Sampai mengumumkan atau mempublikasikan permasalahan di internal Pertamina itu kepada pihak luar, terutama kepada masyarakat umum melalui media,” kata Sekjen PAN Eddy Soeparno kepada wartawan, Rabu (16/9/2020).
Kritikan pun datang dari Fraksi NasDem. Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi NasDem, Subardi, menilai Ahok sedang menceritakan ketidakmampuannya sebagai komisaris utama (komut) dalam mengawasi Pertamina.
“Yang disampaikan Ahok seperti menceritakan cacatnya sendiri. Jangan karena ketidakmampuannya mengawasi Pertamina, Ahok lantas teriak-teriak di media,” kata Subardi kepada wartawan pada Rabu (16/9/2020).
Subardi pun khawatir kritik yang dilontarkan Ahok membuat performa Pertamina semakin buruk. Sebab, menurutnya, Ahok mengkritik Pertamina dengan cara yang emosional dan kasar.