Oleh: Wenas Ganda Kurnia
ZONAUTARA.com – Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara sebagai dua provinsi di wilayah Indonesia timur yang memiliki daya saing tertinggi hal ini membuktikan bahwa Sulawesi Utara adalah provinsi berkembang dalam berbagai aspek.
Ekonomi Sulawesi Utara tahun 2019 tumbuh 5,66 %. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir seluruh lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha jasa lainnya yang tumbuh 15,75 %.
Kota Manado sebagai ibu kota provinsi dan pusat perekonomian menjadikan kota terbesar kedua di Sulawesi setelah Makassar. Sebagai pusat perekonomian di Sulawesi Utara, tentunya Manado menjadi tujuan bagi para perantau.
Dengan banyaknya para perantau yang datang dari tahun ke tahun tak khayal menjadikan wilayah Manado semakin sesak dan berimbas ke kabupaten/kota di sekitarnya terutama dalam kasus alih fungsi lahan hijau menjadi pemukiman.
Tumbuh pesatnya perkembangan pembangunan di berbagai sektor di Kota Manado dan wilayah penyangganya dapat mengakibatkan semakin berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan juga dapat menyebabkan terjadinya masalah sosial dan masalah lingkungan.
Salah satu masalah lingkungan yang terjadi yaitu perubahan lingkungan yang dapat membawa dampak terhadap perubahan unsur iklim. Perubahan unsur iklim yang terjadi adalah suhu udara, penerimaan radiasi matahari, kecepatan angin, dan keawanan.
Di antara unsur-unsur tersebut yang dapat dirasakan langsung perubahannya adalah suhu udara. Perubahan suhu udara yang terjadi ini semakin meningkat dari hari ke hari dan akhirnya akan mempengaruhi kenyamanan manusia.
Penelitian terkait indeks kenyamanan di Kota Manado dan wilayah penyangganya seperti Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa pernah dilakukan oleh Wenas Ganda Kurnia dan Sofian Widiyanto pada tahun 2019, hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa secara klimatologis, rata-rata persentase tingkat kenyamanan panas harian di Manado, Bitung, Minahasa Utara dan Minahasa umumnya hanya sebagian populasi sekitar 28,15 % perkotaan merasakan “Nyaman” dan pada kategori “Sebagian Nyaman” dengan rata-rata sebesar 59,97 % serta kategori “Tidak Nyaman” terjadi sebesar 11,87 %.
Tingkat kenyamanan yang paling rendah dirasakan oleh penduduk Kota Bitung sedangkan perasaan paling nyaman di ruangan terbuka dirasakan oleh penduduk Kabupaten Minahasa. Namun dari keempat kabupeten / kota tersebut semua memiliki kecenderungan tingkat kenyamanan yang semakin menurun.
Bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan diharapkan kondisi tersebut dapat dijadikan perhatian lebih, mungkin salah satu caranya adalah memperbanyak ruang terbuka hijau di wilayah seperti Kota Manado dan Bitung sehingga tingkat kenyamanan di wilayah tersebut tidak akan menurun secara drastis.
Penulis adalah Pengamat Meteorologi dan Geofisika di Stasiun Pemantau Atmosfer Global Palu – BMKG.