BOLAANG MONGONDOW, ZONAUTARA.com – Masih tingginya angka Covid-19 hampir di seluruh daerah, menghambat sejumlah rencana pembangunan yang ada di Indonesia. Satu di antaranya adalah kelanjutan investasi yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) dengan nilai $10 miliar atau Rp140 trilun dengan nilai tukar Rp 14.885 per dollar.
Nilai investasi tersebut rencananya akan dikucurkan untuk pembangunan Kawasan Industri Mongondow (KIM) yang telah MoU bersama Dongjin Technology pada 31 Oktober 2019 silam. Penetapan KIM ini pun telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di bawah kepemimpinan Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Namun rencana menjadikan Bolmong sebagai pusat industri di Sulut masih terganjal pandemik korona yang terus berlanjut.
Bupati Bolaang Mongondow, Yasti S Mokoagow, diketahui pada Senin (28/09/2020) lalu kembali bertemu Elizabeth Sindoro, salah satu perempuan sukses yang mendorong KIM hadir di Kabupaten Bolmong. Elizabeth Sindoro adalah seorang konglomerat di Indonesia, pemilik PT Paramount Enterprice, induk PT Kawasan Industri Mongondow.
Yasti usai menyerahkan bantuan bagi warga terdampak Covid-19 di Desa Tuyat, mengungkapkan kelanjutan KIM atau Kimong tinggal menunggu waktu yang tepat.
“Kimong tinggal tunggu momentnya. Kitapun sudah di undang Pemerintah China, tapi sampai disana harus di isolasi selama 21 hari. Tidak mungkin kita harus diam di tempat orang selama 21 hari.” ucap Yasti, Jumat (02/09/2020).
Hal tersebut pun berlaku bagi pengusaha asal China yang hendak berkunjung ke Indonesia.
“Begitu juga kalau pengusaha mereka kemari, setelah balik harus di isolasi. Bukan di rumah mereka, tapi di tempat yang sudah disediakan Pemerintah. Ini semua terkendala Covid-19, semoga dengan adanya vaksin kita sudah lari kencang,” harap Yasti.
Penulis : Ishak Kusrant