ZONAUTARA.com – Anak kecil itu memang makhluk yang membingungkan. Bisa menyebalkan, ngeselin, tapi di saat yang sama juga sangat menggemaskan.
Mereka yang masih belum sadar dengan apa yang mereka lakukan selalu saja membuat kita tertawa dengan tingkahnya yang ada-ada saja. Tak jarang kekonyolan mereka justru membuatnya menderita, namun itu sangat lucu untuk dilihat.
Anak usia SD berbeda lagi kekonyolannya. Kekonyolan yang ditunjukkan malah sering membuat aliran darah para ibu atau bapak gurunya naik sampai ke ubun-ubun.
Bagaimana tidak akan jengkel bila kejadiannya seperti beberapa kisah di bawah ini.
1. Buat yang sudah berhasil menghafalkan ratusan kata kerja bahasa Inggris, nih kayaknya ada satu yang ketinggalan: “SONGONG”!
Suatu hari di kelas sedang mempelajari bahasa Inggris, dan untuk mengetes para muridnya guru tersebut menanyai setiap murid yang hadir.
Bu Guru: “WORK artinya kerja, kalau WORKING artinya bekerja. Paham anak-anak?”
Murid-murid: “Paham…!!!”
Bu Guru: “Sekarang kalian cari kata lain, mulai dari Nani.”
Ateng: “PLAY artinya main, jadi PLAYING artinya bermain.”
Bu Guru: “Pinter. Sekarang Ateng.”
Ateng: “SING artinya nyanyi, jadi SINGING artinya bernyanyi.”
Bu Guru: “Pinter, sekarang Mono?”
Mono: “SONG artinya LAGU jadi kalau SONGONG artinya BELAGU!”
2. Sebutkan nama binatang yang bisa hidup di dua alam!
Bu Guru: “Sebutkan binatang yang bisa hidup di dua alam?”
Bagong: “Katak! Di darat dan di air.”
Bu Guru: “Bagus. Coba kamu Ateng sebutkan contoh lainnya binatang yang hidup di dua alam?”
Ateng: “Babi ngepet, Bu! Di alam nyata dan alam gaib! Ekekekek..”
Bu Guru: (Keselek penggaris)
3. Lomba menggambar cepat
Untuk kalangan anak SD menggambar menjadi pelajaran yang paling menyenangkan. Untuk mengasah kemampuan berkompetisi diimingilah anak-anak ini dengan reward.
Hari 1
Bu Guru : Anak-anak menggambar, ya? Yang cepat boleh pulang!
Dalam waktu kurang dari satu menit seorang siswa berhasil menyelesaikan misi ini. Dengan senyum simpul ia maju ke depan dan menunjukkan hasil coretannya.
Bu Guru : “Gambar apa itu?”
Ateng: (dengan penuh percaya diri sambil menggoyang-goyang kertas hasil coretannya) “Gambar gempa bumi, Bu!”
Bu Guru : “Sudah…! Karena sudah selesai, kamu boleh pulang.
Dengan wajah sumringah pun anak itu menyambar tasnya lalu bergegas pulang.
Hari 2
Sekali lagi anak-anak diimingi bisa segera pulang jika sudah menyelesaikan gambarnya.
Bu Guru : “Anak-anak menggambar, ya? Yang cepat, boleh pulang!”
Sekali lagi anak itu berhasil menyelesaikan misinya dalam waktu kurang dari satu menit.
Bu Guru : (sedikit bingung dan bertanya) “Gambar apa ini?”
Ateng: (sambil tersenyum bangga) “Gambar tikus, Bu Guru.”
Bu Guru : “Ha? Tikus? Kenapa tikusnya kayak begini?”
Ateng: “Tikusnya sudah lari, Bu Guru. Keburu masuk lubang pas mau di gambar. Yang sisa ekornya saja.
Dengan tampang sedikit kesal, Bu Guru mengizinkan siswa itu pulang.
Hari 3
Seperti biasanya untuk pelajaran menggambar siapa yang bisa menyelesaikan tugas dengan cepat bisa langsung pulang.
Sekali lagi siswa itu sukses menyelesaikan misi menggambar dalam waktu kurang dari 1 menit. Ia telah menyambar tasnya dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi berjalan menuju depan kelas.
Bu Guru : “Kali ini apalagi yang kau gambar?” (dengan nada sedikit kesal)
Ateng: “Gambar sapi, Bu Guru.”
Bu Guru : “Sapi? Terus sapinya di mana? (berusaha tetap sabar)
Ateng: “Sapinya sudah pergi, Bu Guru.”
Bu Guru : “Kok kamu gambar tapi sapinya malah sudah pergi?”
Ateng: “Itu jejak kakinya, masih ada, Bu Guru. Sisa talinya juga masih ada.”
Bu Guru : “#bdj6%$6gu$!!!”