ZONAUTARA.com – Covid-19 telah merenggut lebih dari 1 juta nyawa orang di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri angka kematian sudah mencapai 11 ribu jiwa.
Di Sulawesi Utara sendiri kasus corona sampai Rabu (07/10/2020) kemarin, tercatat sekitar 4.652 ribu jiwa yang terpapar pandemi dengan kesembuhan sebanyak 3.817 orang dan kematian yang mencapai 179 orang.
Penyakit yang awalnya dianggap sebagai penyakit yang mirip pneumonia karena semua gejalanya yang ditunjukkan berupa gangguan pernapasan, kini terbukti bahwa Covid-19 yang disebabkan virus corona jenis baru, dapat memengaruhi seluruh tubuh dari kepala hingga kaki.
Meskipun infeksi virus corona umumnya yang dikenal dimulai dengan rasa gatal di tenggorokan, demam, dan kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, tapi nyatanya tidak selalu demikian. Semakin banyak orang yang melaporkan gejala unik penyakit tersebut, termasuk sakit kepala seperti petir, serta kehilangan indera penciuman dan rasa, sebelum dinyatakan positif.
Hal ini menunjukkan bahwa tanda-tanda virus corona tidak hanya sebatas pada gangguan pada system pernapasan seperti yang dikenalkan dan dipahami pada awal. Tetapi, juga mempengaruhi seluruh system saraf pada kasus-kasus tertentu.
Dilansir dari laman suara.com, sebuah studi baru manunjukkan beberapa gejala yang bisa ditimbulkan infeksi virus corona. Studi ini dibuat oleh seorang Profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Northwestern University, Feinberg, Igor Koralnik.
Tulisan yang dipublikasikan melalui Annals of Neurology ini menjelaskan bahwa beberapa pasien menunjukkan gejala neurologi saat terinfeksi virus corona Covid-19. Gejala yang ditunjukkan seperti sakit kepala, pusing, stroke, dan penurunan kewaspadaan.
Empat gejala neurologis ini biasanya muncul pertama kali, bahkan sebelum tanda umum Covid-19 seperti batuk kering dan demam muncul. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa tanda-tanda neurologis lain masih termasuk sebagai gejala infeksi virus corona Covid-19, yaitu hilangnya indra perasa dan penciuman, kejang, hingga kesulitan berkonsentrasi.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis 19 pasien Covid-19 di Northwestern Medicine untuk memahami gejala-gejala neurologis yang mungkin ditimbulkan penyakit tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infeksi virus Covid-19 bisa saja muncul dalam bentuk gejala neurologis pada awalnya bahkan sebelum gejala demam, batuk, atau masalah pernapasan lainnya muncul.
Oleh karena itu, sangat penting untuk masyarakat umum agar bisa mengenali dan memahami perkembangan gejala yang mungkin ditunjukkan dari infeksi virus corona Covid-19. Mengingat penularan dan penyebaran virus yang sangat cepat terjadi.