ZONAUTARA.com – Gaya hidup sehat di tengah pandemi Covid-19 terus digaungkan. Imunitas tubuh harus tetap terjaga dengan cara hidup sehat seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat yang tentunya bebas dari bahan kimia.
Pangan yang sehat dan bergizi dapat diproduksi dengan cara yang dikenal sebagai pertanian organik.
Warga Desa Tumaluntung, Minahasa Utara, khususnya di Jaga 14 memiliki program pertanian organik seluas 6 Ha melalui Kelompok Sumaro Sindo. Program pertanian organik tersebut mendapat pendampingan dari LSM Manengkel Solidaritas bersama PT Tirta Investama Airmadidi dan pemerintah Desa Tumalutung.
“Program tersebut menjadi fokus utama dalam memenuhi ketahanan pangan yang mandiri, kesehatan dan lingkungan yang bersih serta bebas dari polutan,” ujar Kepala Urusan Pemerintahan Desa Tumaluntung, Marco Mailoor, beberapa waktu lalu.
Ia menyebutkan, pemerintah desa berharap melalui program ini masyarakat luas dapat menerima manfaat melalui pembelajaran yang didapat dari berkunjung ke lokasi pertanian organik Kelompok Simaru Sindo.
Bahkan bentuk dukungan pemerintah dinyatakan dalam kegiatan kerja bakti antara perangkat Desa Tumaluntung bersama dengan Kelompok Simaru Sindo yang dipimpin Dondokambey Kalalo.
“Kegiatan ini melibatkan 26 orang perangkat desa, baik pria maupun wanita ikut membantu dengan cara membuka lahan dengan menggunakan peralatan pertanian seperti cangkul, skop, parang dan mesin potong rumput,” ujar Sella Runtulalo dari LSM Manengkel Solidaritas.
Dondokambey menambahkan, kerja bakti dilakukan untuk persiapan penanaman bibit yang akan dilakukan pada minggu kedua Juli.
“Ini waktu yang pas untuk melakukan persiapan penanaman, dimana akhir-akhir ini cuaca sangat mendukung dalam proses penanaman,” ujarnya.
Setelah kegiatan pembersihan lahan dari rumput dan pembuatan bedeng, Kelompok Simaru Sindo sudah menyiapkan bibit sayur-sayuran untuk ditanam pada lahan yang telah disiapkan.
“Terkait pemasaran hasil produk di tengah pandemik ini, Kelompok Simaru Sindo akan melakukan strategi pemasaran digital seperti yang telah diajarkkan dalam pelatihan pengelolaan hasil produk dan strategi pemasaran yang diberikan oleh Dinas Koperasi dan UKM Sulut pada awal Juni lalu,” ujarnya.
Penulis: Agust Hari