TBC (Tuberculosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis.
PENGERTIAN TB PARU
Tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat juga menyebar ke bagian tubuh lain seperti meningen, ginjal, tulang, dan nodus limfe.
PROSES TERJADINYA PENULARAN
Penularan TBC umumnya terjadi melalui udara. Ketika penderita TBC aktif memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin, bakteri TB akan ikut keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara. Selanjutnya, bakteri TB akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara yang dihirupnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHU TB PARU
1. Faktor Sosial Ekonomi: Di sini sangat erat dengan keadaan rumah, kepadatan hunian, lingkungan perumahan, lingkungan dan sanitasi tempat kerja yang buruk dapat memudahkan penularan TBC. Pendapatan keluarga sangat erat juga dengan penularan TBC, karena pendapatan yang kecil membuat orang tidak dapat layak dengan memenuhi syarat-syarat kesehatan.
2. Status gizi: Keadaan malnutrisi atau kekurangan kalori, protein, vitamin, zat besi dan Iain-lain, akan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang sehingga rentan terhadap penyakit termasuk TBparu. Keadaan ini merupakan faktor penting yang berpengaruh di negara miskin, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
3. Umur: Penyakit TB paru paling sering ditemukan pada usia muda atau usia produktif 15-50 tahun . Dengan terjadinya transisi demografi saat ini menyebabkan usia harapan hidup lansia menjadi lebih tinggi. Pada usia lanjut lebih dari 55 tahun system imunolosis seseorang menurun, sehingga sangat rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk penyakit TB-paru.
4. Jenis kelamin: Penderita TB-paru cenderung lebih, tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Menurut Hiswani yang dikutip dari WHO, sedikitnya dalam periode setahun ada sekitar 1 juta perempuan yang meninggal aicibat TB paru, dapat disimpulkan bahwa pada kaum perempuan lebih banyak terjadi kematian yang disebabkan oleh TB-paru dibandingkan dengan akibat proses kehamilan dan persalinan. Pada jenis kelamin laki-laki penyakit ini lebih tinggi karena merokok tembakau dan minum alkohol sehingga dapat menurunkan system pertahanan tubuh, sehingga lebih mudah terpapar dengan agent penyebab TB-paru.
GEJALA
Selain menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama, penderita TBC juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti:
- Demam
- Lemas
- Berat badan turun
- Tidak nafsu makan
- Nyeri dada
- Berkeringat di malam hari
PENCEGAHAN
TBC dapat dicegah dengan pemberian vaksin, yang disarankan dilakukan sebelum bayi berusia 2 bulan. Selain itu, pencegahan juga dapat dilakukan dengan cara:
- Mengenakan masker saat berada di tempat ramai.
- Tutupi mulut saat bersin, batuk, dan tertawa.
- Tidak membuang dahak atau meludah sembarangan
Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mencegah penyakit, ketidakmampuan dan cidera. Strategi yang dilakukan meliputi promosi kesehatan dan kesejahteraan pada saat sebelum terjadinya penyakit atau tiap tahapan perkembangan kehidupan melalui pendidikan kesehatan yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan, proteksi kesehatan melalui pelayanan
Cara pencegahan TB paru agar tidak menular ke orang lain yaitu:
- Menelan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) secara lengkap dan teratur sampai sembuh.
- Pasien TB harus menutup mulutnya dengan sapu tangan atau tisu atau tangan apabila bersin dan batuk, kemudian mencuci tangan.
- Tidak membuang dahak disembarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup. Misalnya dengan menggunakan wadah atau kaleng bertutup yang sudah diberi air sabun. Buanglah dahak ke lubang WC atau timbun ke dalam tanah di tempat yang jauh dari keramaian.
- Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yaitu:
– Menjemur alat tidur,
– Membuka pintu dan jendela setiap pagi agar udara dan sinar matahari masuk. Sinar matahari,
– langsung dapat mematikan kuman TB,
– Makan makanan bergizi,
– Tidak merokok dan minum minuman keras,
– Olahraga secara teratur,
– Mencuci pakaian hingga bersih,
– Buang air besar di jamban atau WC,
– Mencuci tangan hingga bersih di air yang mengalir setelah selesai buang air besar, sebelum, dan sesudah makan,
– Beristirahat cukup,
– Jangan tukar menukar peralatan mandi
Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah aktivitas yang berhubungan dengan deteksi dini dan pengobatan. Fokus pencegahan dengan melakukan skrining untuk mendeteksi penyakit pada fase awal. Pencegahan sekunder pada kasus TB dapat dilakukan dengan melakukan skrining untuk penemuan kasus secara dini, penanganan atau pengobatan segera bila ditemukan klien yang menderita TB
Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah aktivitas yang dilakukan untuk mencegah penyakit supaya tidak bertambah parah atau kronis dan tidak akan menimbulkan ketidakmampuan pada individu. Pencegahan tersier meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi suatu penyakit.
Prinsip dari pencegahan tersier adalah memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stresor melalui pendidikan kesehatan dan membantu dalam pencegahan terjadinya masalah yang sama.
Referensi:
- http://www.academia.edu/download/51948615/tb_rani.pdf
- https://books.google.co.id/books?id=C41PKn0SQMwC&pg=PA59&dq=tuberkulosis+paru&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjsrbTU3ansAhUDfisKHbMWA_AQ6AEwA3oECAAQAg#v=onepage&q=tuberkulosis%20paru&f=false
- https://www.alodokter.com/tuberkulosis
Penulis: Sifra Selin Sarayar
Penulis adalah mahasiswa semester 3 Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado