Pengertian TB
Tuberculosis yang juga dikenal dengan singkatan TBC atau TB merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis sendiri dapat menyerang bagian tubuh manapun, tetapi yang tersering dan paling umum adalah infeksi tuberkulosis pada paru-paru. Tuberculosis paru (TB paru) adalah radang parenkim paru (Jaringan ikat yang mengikat saluran napas).
Penularan dan Gejala TB
Penyakit TB biasanya menular melalui udara (airbone) yang tercemar dengan Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat penderita TB batuk. Dan pada anak-anak sumbernya berasal dari orang dewasa.
- Gejala
- Batuk
- Demam
- Berat badan menurun tanpa sebab
- Berkeringat pada malam hari
- Mudah lelah
- Nafsu makan hilang
Pencegahan Tuberkulosis
Langkah utama yang bisa dilakukan untuk mencegah TB adalah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia tiga bulan.
Vaksin BCG juga dianjurkan bagi anak-anak, remaja, ataupun orang dewasa yang belum pernah menerimanya pada waktu bayi. Namun, harap diingat bahwa efektivitas vaksin ini akan berkurang pada orang dewasa.
Pencegahan Primer (pencegahan tingkat pertama)
Merupakan upaya untuk mencegah orang yang sehat menjadi sakit. Secara garis besar, upaya pencegahan ini berupa pencegahan umum dan pencegahan khusus.
Pencegahan umum itu untuk mengadakan pencegahan pada masyarakat umum, misalnya pendidikan kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan. Sedangkan, pencegahan khusus ditujukan pada orang-orang yang mempunyai risiko dengan melakukan imunisasi, misalnya:
- Diftheritis,
- Pertusis,
- Tetanus,
- Poliomielitis,
- Morbilli,
- Hepatitis,
- Sanitasi lingkungan seperti;
- Penjernihan air minum
- Pencegahan terhadap kecelakaan
- Keselamatan kerja,
- dll.
Pencegahan dapat dilakukan dengan meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai berikut:
- Makan makanan yang mengandung 4 sehat 5 sempurna
- Usahakan setiap hari tidur cukup dan teratur,
- Lakukanlah olahraga di tempat-tempat yang mempunyai udara segar,
- Meningkatkan kekebalan tubuh dengan vaksinasi BCG,
- Kebersihan Lingkungan,
- Lengkapi perumahan dengan ventilasi yang cukup,
- Memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang cara-cara penularan,
- Pemberantasan serta manfaat penegakan diagnosa dini,
- Mengurangi dan menghilangkan kondisi sosial yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi, misalnya kepadatan hunian.
Pencegahan sekunder (pencegahan tingkat kedua)
Merupakan pencegahan yang berfokus pada penyakit secara dini dan pengobatan masalah kesehatan yang ada dan terjadi setelah masalah kesehatan telah muncul. Deteksi penyakit secara dini dapat dilakukan sebagai berikut:
- Penyaringan,
- Pengamatan epidemiologis,
- Survei epidemiologis, dan
- Memberi pelayanan kesehatan sebaik-baiknya pada sarana pelayanan umum atau praktek dokter swasta.
Pencegahan sekunder pada kasus TB dapat dilakukan dengan melakukan skrining untuk penemuan kasus secara dini, penanganan atau pengobatan segera bila ditemukan klien yang menderita TB.
Pencegahan Tersier
Pencegahan ini untuk mengurangi ketidakmampuan dan mengadakan rehabilitasi. Upaya pencegahan tersier ini dapat dilakukan:
- Memaksimalkan fungsi organ yang cacat,
- Membuat protesa ekstremitas akibat amputasi, dan
- Mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medik.
Pencegahan penyakit ini terus diupayakan selama orang yang sakit belum meninggal. Pencegahan tersier meliputi pengobatan rutin dan teratur serta pencegahan kerusakan lebih lanjut atau komplikasi suatu penyakit.
Prinsip dari pencegahan tersier adalah memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stresor melalui pendidikan kesehatan dan membantu dalam pencegahan terjadinya masalah yang sama.
Referensi
- https://books.google.co.id/books?id=pGouqExB2WYC&pg=PA151&dq=Tuberkulosis+paru&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwif-7rA5qnsAhXBe30KHcLWCDIQuwUwAHoECAEQBg#v=onepage&q=Tuberkulosis%20paru&f=false
- https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/51948615/tb_rani.pdf?1488180091=&response-content-disposition=inline%3B+filename%3DFAKTOR_FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_KEJADIAN.pdf&Expires=1602326866&Signature=E1Xr2RHdwFrmz9JO~3~GmQYgrYLih3LssRIj9tNLRn0e8o3p5OXgnqNp8SaFwVSpmvCu0e-xKVMGPWhqqVjCd~fy549FhIjf9Ek6UvC6WECBCjHh9kxZA-gi7Ssd79iPX78h7tCTZ98CW1Upay9lVaX5dWNQesW~pGAf~NV~ojbunOlDE-XlJw0jh6oImJauIdJ~iUGULpGxZctVjiRMbX2m02cqI4V6a5HEx0ve8lAy-zdGaye-4CsznI~eafqtF9crHhoADXqx9OVUBN7M7b1RtxHQha1T2~9BVTCMfXHV3IVVxx4YDlWADvuUUho5hfk9u7hGdTzx6Lga1c3jOw__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
- https://www.halodoc.com/kesehatan/tuberkulosis
- https://books.google.co.id/books?id=JxappBBDlJgC&pg=PA26&dq=pencegahan+primer+sekunder+tersier&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi1-rbbusPsAhUXXSsKHdFlBrwQ6wEwAHoECAUQBA#v=onepage&q=pencegahan%20primer%20sekunder%20tersier&f=false
- https://www.academia.edu/download/40100929/FATWA_FIRDAUS_2013710038_EPM.pdf
Penulis: Ines Lourdes Fernatyanan
Penulis adalah mahasiswa semester 3 Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado